Cite This        Tampung        Export Record
Judul Hambatan MMP-2 dan MMP-9 terhadap BMP-7 pada respon penyembuhan luka pencabutan gigi setelah pemberian aplikasi topikal getah batang pohon pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) : laporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2016 / Dr. Hendrik Setia Budi, drg., MKes., Dr. Eha Renwi Astuti, drg.,M.Kes.,SpRKG (K)
Pengarang Hendrik Setia Budi
Eha Renwi Astuti
Penerbitan Surabaya : Lembaga Penelitian dan Inovasi Universitas Airlangga, 2016
Deskripsi Fisik v,34 hlm. :ilus. ;29 cm.
Subjek GIGI-PENYAKIT
PISANG
Abstrak Matrix metalloproteinase (MMP), dihasilkan oleh sel radang sebagai bentuk pertahanan tubuh terhadap bakteri maupun benda asing yang ada disekitar luka. MMP berperan membersihkan jaringan yang rusak melalui protease. Namun demikian, apabila jumlah protease berlebih, maka akan menyebabkan sistem penyembuhan luka yang terganggu. MMP akan menyebabkan degradasi pada matrik ekstraseluler dan protein seperti faktor-faktor pertumbuhan, termasuk kolagen, elastin, gelatin, matriks glikoprotein dan proteoglikan (Verma & Hansch, 2007; Basi et., al., 2011). MMP-2 dan MMP-9 (gelatinase) berperan dalam regenerasi alveolar yang diekspresikan oleh jaringan ikat dan endotel. Degradasi jaringan ikat, terutama fibroblas akan menyebabkan TGF-piyang berikatan dengan reseptor smad2 berkurang, sehingga mempengaruhi aktivasi BMP dalam proses diferensiasi dan remodeling jaringan tulang baru (Silvia Paya et al., 2008). Penggunaan obat setelah tindakan pencabutan gigi bertujuan salah satunya untuk mempercepat proses penyembuhan luka, melalui proses terbentuknya pembekuan darah sehingga akan mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi. Tujuan pemberian terapi lokal adalah untuk menghentikan perdarahan yang berlebihan, sehingga proses penyembuhan tidak terganggu (Petersen et al., 2008). Getah batang pisang telah dipercaya dan digunakan oleh masyarakat desa Trunyan Bali, untuk mempercepat penyembuhan luka dan nyeri gigi (Sudirga, 2000). Penelitian sebelumnya menunjukan efektivitas gel ekstrak air getah batang pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) dosis 30 mg terhadap ekspresi PDGF-BB dan TGF-pi pada penyembuhan luka pencabutan gigi tikus (Budi, 2012) Telah dilakukan penelitian hambatan ekspresi MMP-2 dan MMP-9 terhadap BMP-7 pada respon penyembuhan luka pencabutan gigi setelah pemberian aplikasi topikal getah batang pisang ambon pada 24 ekor tikus putih jantan galur wistar. Binatang coba terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok I, merupakan kelompok kontrol tanpa diberi perlakuan. Kelompok II, merupakan kelompok binatang coba yang diberi gel ekstrak air getah batang pisang ambon dosis 30 mg dalam HPMC 4%. Semua kelompok diperiksa ekspresi MMP-2, MMP-9, BMP-7 dan kepadatan kolagen pada daerah soket alveolar hari ke 7 dan 14. Hingga saat pelaporan penelitian ini dibuat, penelitian masih berjalan pada pemeriksaan preparat secara imunohistokimia dan HP A. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan ekspresi MMP- 2, MMP-9 dan BMP-7 pada penyembuhan soket alveolar hari ke-7 dan 14 dengan p=0,00 dan p=0,00. Terdapat korelasi yang kuat antara ekspresi MMP-2 dan MMP-9 terhadap MMP-9 dengan p=0,963. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian gel getah batang pisang ambon dapat digunakan dalam mempercepat penyembuhan luka pencabutan gigi tikus melalui respon hambatan mediator inflamasi dan produk inflamasi yang dapat berlangsung kronis melalui MMP-2 dan MMP-9, sehingga degradasi matrik ekstraseluler dapat dikurangi dan merangsang kemotaksis dan diferensiasi sel untuk membentuk tulang baru melalui aktivitas BMP-7.
Catatan Tahun ke 2 dari rencana 2 tahun .Tahun 2016
Bibliografi Hlm 30-33
Bentuk Karya Tidak ada kode yang sesuai
Target Pembaca Tidak ada kode yang sesuai

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000241738 CB[G]-D13/2016-200 Baca di tempat DISPERPUSIP JATIM - Ruang Deposit Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000018271
005 20170530011719
008 170530################|##########|#|##
035 # # $a 0010-0517000463
040 # # $a JIPDSUR
041 # # $a Ind
043 # # $a a-io--ji
082 # # $a 617.607 24[23]
084 # # $a CB[G]-D13/2016-200
090 # # $a CB[G]-D13/2015-126
100 # # $a Hendrik Setia Budi
245 1 # $a Hambatan MMP-2 dan MMP-9 terhadap BMP-7 pada respon penyembuhan luka pencabutan gigi setelah pemberian aplikasi topikal getah batang pohon pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) : $b laporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2016 /$c Dr. Hendrik Setia Budi, drg., MKes., Dr. Eha Renwi Astuti, drg.,M.Kes.,SpRKG (K)
260 # # $a Surabaya :$b Lembaga Penelitian dan Inovasi Universitas Airlangga,$c 2016
300 # # $a v,34 hlm. : $b ilus. ; $c 29 cm.
500 # # $a Tahun ke 2 dari rencana 2 tahun .Tahun 2016
504 # # $a Bibliografi Hlm 30-33
520 # # $a Matrix metalloproteinase (MMP), dihasilkan oleh sel radang sebagai bentuk pertahanan tubuh terhadap bakteri maupun benda asing yang ada disekitar luka. MMP berperan membersihkan jaringan yang rusak melalui protease. Namun demikian, apabila jumlah protease berlebih, maka akan menyebabkan sistem penyembuhan luka yang terganggu. MMP akan menyebabkan degradasi pada matrik ekstraseluler dan protein seperti faktor-faktor pertumbuhan, termasuk kolagen, elastin, gelatin, matriks glikoprotein dan proteoglikan (Verma & Hansch, 2007; Basi et., al., 2011). MMP-2 dan MMP-9 (gelatinase) berperan dalam regenerasi alveolar yang diekspresikan oleh jaringan ikat dan endotel. Degradasi jaringan ikat, terutama fibroblas akan menyebabkan TGF-piyang berikatan dengan reseptor smad2 berkurang, sehingga mempengaruhi aktivasi BMP dalam proses diferensiasi dan remodeling jaringan tulang baru (Silvia Paya et al., 2008). Penggunaan obat setelah tindakan pencabutan gigi bertujuan salah satunya untuk mempercepat proses penyembuhan luka, melalui proses terbentuknya pembekuan darah sehingga akan mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi. Tujuan pemberian terapi lokal adalah untuk menghentikan perdarahan yang berlebihan, sehingga proses penyembuhan tidak terganggu (Petersen et al., 2008). Getah batang pisang telah dipercaya dan digunakan oleh masyarakat desa Trunyan Bali, untuk mempercepat penyembuhan luka dan nyeri gigi (Sudirga, 2000). Penelitian sebelumnya menunjukan efektivitas gel ekstrak air getah batang pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) dosis 30 mg terhadap ekspresi PDGF-BB dan TGF-pi pada penyembuhan luka pencabutan gigi tikus (Budi, 2012) Telah dilakukan penelitian hambatan ekspresi MMP-2 dan MMP-9 terhadap BMP-7 pada respon penyembuhan luka pencabutan gigi setelah pemberian aplikasi topikal getah batang pisang ambon pada 24 ekor tikus putih jantan galur wistar. Binatang coba terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok I, merupakan kelompok kontrol tanpa diberi perlakuan. Kelompok II, merupakan kelompok binatang coba yang diberi gel ekstrak air getah batang pisang ambon dosis 30 mg dalam HPMC 4%. Semua kelompok diperiksa ekspresi MMP-2, MMP-9, BMP-7 dan kepadatan kolagen pada daerah soket alveolar hari ke 7 dan 14. Hingga saat pelaporan penelitian ini dibuat, penelitian masih berjalan pada pemeriksaan preparat secara imunohistokimia dan HP A. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan ekspresi MMP- 2, MMP-9 dan BMP-7 pada penyembuhan soket alveolar hari ke-7 dan 14 dengan p=0,00 dan p=0,00. Terdapat korelasi yang kuat antara ekspresi MMP-2 dan MMP-9 terhadap MMP-9 dengan p=0,963. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian gel getah batang pisang ambon dapat digunakan dalam mempercepat penyembuhan luka pencabutan gigi tikus melalui respon hambatan mediator inflamasi dan produk inflamasi yang dapat berlangsung kronis melalui MMP-2 dan MMP-9, sehingga degradasi matrik ekstraseluler dapat dikurangi dan merangsang kemotaksis dan diferensiasi sel untuk membentuk tulang baru melalui aktivitas BMP-7.
521 # # $a Masyarakat Umum
650 # # $a GIGI-PENYAKIT
650 0 # $a PISANG
700 0 # $a Eha Renwi Astuti
850 # # $a JIPDSUR
852 # # $a JIPDSUR
990 # # $a DPK5642
999 # # $a CB[G]-D13/2016-200
Content Unduh katalog