Cite This        Tampung        Export Record
Judul Kajian pemberdayaan masyarakat dalam penanganan autisme di Indinesia (studi kasus di propinsi jawa timur dan kalimantan selatan) / Naniek Lely Pratiwi.
Pengarang Naniek Lely Pratiwi
Penerbitan Surabaya : Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; Kementrian Kesehatan R.I., 2014
Deskripsi Fisik viii,56 lembar; 29 cm
Subjek -
Abstrak Latar Belakang:Pendataan kasus anak dengan Autis secara nasional belum pernah dilakukan, namun para profesional yang menangani anak melaporkan, peningkatan jumlah penyandang autisme amat pesat, demikian halnya angka kejadian autisme di seluruh dunia. Selama ini penanganan anak dengan autis masih dilakukan secara perorangan, beberapa resources center ataupun pusat layanan autis telah dikembangkan oleh Kementerian pendidikan di lima provinsi yaitu Provinsi Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat dan DKI. Kajian bertujuan untuk menganalisis sejauh mana pemberdayaan masyarakat dalam penanganan autisme di Indonesia, khususnya di Propinsi Jawa Timur. Metode kajian berupa review literature, data sekunder, data profil resources center, PLA melalui kegiatan rapat kerja. Hasil kajian menunjukkan bahwa Program penanganan Autis selama ini masif belum terpadu antara Dinas pendidikan, dinas kesehatan dan dinas sosial yang ada di kabupaten, kota. Anak Autis yang berada di Resources center (RC) swasta, maupun pusat layanan Autis/PLA telah di beri terapi sesuai kebutuhan dan pengembangan bakat masing masing anak dengan harapan anak dapat mandiri dan dapat berinteraksi secara sosial di masyarakat dan dapat melanjutkan pendidikan melalui sekolah inklusi yang ada di kabupaten, kota. Screening deteksi dini anak berkebutuhan khusus maupun anak Autis telah dilakukan melalui taman posyandu, PAUD, namun masih terdapat kendala kurangnya buku pedoman screening deteksi dini tumbuh kembang anak di puskesmas. Dinas kesehatan perlu melakukan pemantauan untuk perkembangan penanganan Autis dan SDIDTK. Pemerintah telah memfasilitasi kebijakan penanganan anak berkebutuhan khusus, anak Autis melalui Perwali, Perbup taupun perda-perda inklusi di beberapa kabupaten, kota khususnya di Jawa Timur. Rekomendasi: Pemberdayaan masyarakat dalam sreening deteksi dini tumbuh kembang anak, kasus autism, ABK melalui taman posyandu, PAUD sampai ke tingkat rujukan perlu dilakukan secara berkesinambungan. Perlu Koordinasi yang intensif poli tumbuh kembang anak, di puskesmas sampai Dinas kesehatan, Dinas pendidikan dan Dinas sosial untuk pengananan anak berkebutuhan khusus. Perlu sosialisasi tes psikologis bagi anak Autis dapat di klaim sesuai tarip INA-CBG's sesuai diagnose dan terapi yang tertera dalam ICD 9, ICD10. Biaya untuk upaya preventif dan promotif melalui skreening deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) melalui taman posyandu, PAUD dan TK dapat diusulkan pengajuan proposal ke BPJS setempat di kabupaten, kota.
Catatan Bibliografi: lembar 56

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000223082 CB[G]-D13/2014-295 Baca di tempat DISPERPUSIP JATIM - Ruang Deposit Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000012918
005 20200104101815
035 # # $a 0010-041600000000345
040 # # $a JIPDSUR
082 # # $a -
084 # # $a CB[G]-D13/2014-295 [1]
090 # # $a CB[G]-D13/2014-295 [1]
100 # # $a Naniek Lely Pratiwi
245 # # $a Kajian pemberdayaan masyarakat dalam penanganan autisme di Indinesia (studi kasus di propinsi jawa timur dan kalimantan selatan) / Naniek Lely Pratiwi.
260 # # $a Surabaya :$b Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; Kementrian Kesehatan R.I.,$c 2014
300 # # $a viii,56 lembar; 29 cm
504 # # $a Bibliografi: lembar 56
520 # # $a Latar Belakang:Pendataan kasus anak dengan Autis secara nasional belum pernah dilakukan, namun para profesional yang menangani anak melaporkan, peningkatan jumlah penyandang autisme amat pesat, demikian halnya angka kejadian autisme di seluruh dunia. Selama ini penanganan anak dengan autis masih dilakukan secara perorangan, beberapa resources center ataupun pusat layanan autis telah dikembangkan oleh Kementerian pendidikan di lima provinsi yaitu Provinsi Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat dan DKI. Kajian bertujuan untuk menganalisis sejauh mana pemberdayaan masyarakat dalam penanganan autisme di Indonesia, khususnya di Propinsi Jawa Timur. Metode kajian berupa review literature, data sekunder, data profil resources center, PLA melalui kegiatan rapat kerja. Hasil kajian menunjukkan bahwa Program penanganan Autis selama ini masif belum terpadu antara Dinas pendidikan, dinas kesehatan dan dinas sosial yang ada di kabupaten, kota. Anak Autis yang berada di Resources center (RC) swasta, maupun pusat layanan Autis/PLA telah di beri terapi sesuai kebutuhan dan pengembangan bakat masing masing anak dengan harapan anak dapat mandiri dan dapat berinteraksi secara sosial di masyarakat dan dapat melanjutkan pendidikan melalui sekolah inklusi yang ada di kabupaten, kota. Screening deteksi dini anak berkebutuhan khusus maupun anak Autis telah dilakukan melalui taman posyandu, PAUD, namun masih terdapat kendala kurangnya buku pedoman screening deteksi dini tumbuh kembang anak di puskesmas. Dinas kesehatan perlu melakukan pemantauan untuk perkembangan penanganan Autis dan SDIDTK. Pemerintah telah memfasilitasi kebijakan penanganan anak berkebutuhan khusus, anak Autis melalui Perwali, Perbup taupun perda-perda inklusi di beberapa kabupaten, kota khususnya di Jawa Timur. Rekomendasi: Pemberdayaan masyarakat dalam sreening deteksi dini tumbuh kembang anak, kasus autism, ABK melalui taman posyandu, PAUD sampai ke tingkat rujukan perlu dilakukan secara berkesinambungan. Perlu Koordinasi yang intensif poli tumbuh kembang anak, di puskesmas sampai Dinas kesehatan, Dinas pendidikan dan Dinas sosial untuk pengananan anak berkebutuhan khusus. Perlu sosialisasi tes psikologis bagi anak Autis dapat di klaim sesuai tarip INA-CBG's sesuai diagnose dan terapi yang tertera dalam ICD 9, ICD10. Biaya untuk upaya preventif dan promotif melalui skreening deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) melalui taman posyandu, PAUD dan TK dapat diusulkan pengajuan proposal ke BPJS setempat di kabupaten, kota.
650 # # $a -
850 # # $a JIPDSUR
852 # # $a JIPDSUR
990 # # $a CB[G]-D13/2014-295/23.363-2016
999 # # $a CB[G]-D13/2014-295 [1]/23.363-2016
Content Unduh katalog