Cite This        Tampung        Export Record
Judul Revitalisasi lagu dolanan anak dalam pembentukan karakter anak usia dini : laporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2015 / Dra. Sutji Hartiningsih, M.Hum., Dr. Soeharsono,drh.,M.Si
Pengarang Sutji Hartiningsih
Soeharsono
Penerbitan Surabaya : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga, 2015
Deskripsi Fisik vii,54 lbr.:ilus. ;30 cm.
Subjek NYANYIAN ANAK PENELITIAN
KEPRIBADIAN PENELITIAN
Abstrak Lagu dolanan anak menjadi bagian dari permainan anak-anak tradisional. Di sela-sela permainan, Lagu dolanan anak sering dilantunkan. Hal ini membuat suasana permainan semakin semarak, akrab, indah, dan menyenangkan . Misalnya saja lagu cublak suweng, lir-ilir, Menthok-menthok, sluku bathok, padhang bulan, dan lain sebagainya adalah sebagian dari lagu dolanan anak Jawa karya leluhur yang telah dikenal dan disajikan oleh anak-anak pada saat itu. Kesadaran pentingnya hidup bersama, santun, arif, toleran ,religius, hormat pada sesama, cinta lingkungan hidup. serta cinta pada budaya bangsa banyak sekali diajarkan oleh seni tradisi, salah satunya terdapat pada lagu dolanan tersebut. Karena sering diajarkan, didengar, dan disajikan dalam berbagai kesempatan, maka nilai-nilai luhur yang tersimpan ikut andil dalam pembentukan kepribadian. Akan tetapi hal itu makin terbalik, dengan jenis-jenis permainan anak-anak masa kini yang merupakan produk teknologi dan industry yang canggih cenderung bersifat individual. Misalnya game, play station, tablet , robot, komputer dan lain-lain. Karena memiliki daya pikat luar biasa, maka anak-anak pun menjadi kecanduan untuk terus mencoba dan memilikinya. Memasuki era globalisasi lagu dolanan semakin asing di kalangan anak-anak, keadaan yang demikian ini sangat mengkhawatirkan, karena salah satu aset seni budaya warisan leluhur bangsa yang dikenal adiluhung terancam kehilangan pendukung. Semakin sempitnya ruang untuk bermain di samping kesibukan anak yang relatif padat dalam menyiapkan proses belajar pada pendidikan formal, serta tidak adanya upaya serius dari berbagai pihak untuk mengenalkan, menanamkan nilai luhur budaya bangsa, dan mereaktualisasi aset seni tradisi budaya sesuai perkembangan jaman, juga menjadi faktor-faktor penyebab lain semakin jauhnya jarak pisah anak-anak dengan seni budaya bangsa. Sebagian besar generasi muda lebih banyak memilih kesenian yang dapat menghibur dengan menggunakan teknologi canggih. Karya seni lokal telah dikesampingkan karena dianggap kuno.
Catatan Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun.Tahun ke 1 Tahun 2015
Bibliografi : lbr 53-54

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000221891 CB[G]-D13/2015-10 Baca di tempat DISPERPUSIP JATIM - Ruang Deposit Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000012598
005 20160411133124.0
006
007
008
035 0010-041600000000025
040 # # $a JIPDSUR
041 # # $a Ind
082 0 4 $a 782.707 2 $2 [23]
090 # # $a CB[G]-D13/2015-10
100 # # $a Sutji Hartiningsih
245 # # $a Revitalisasi lagu dolanan anak dalam pembentukan karakter anak usia dini : $b laporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2015 / $c Dra. Sutji Hartiningsih, M.Hum., Dr. Soeharsono,drh.,M.Si
260 # # $a Surabaya : $b Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga, $c 2015
300 # # $a vii,54 lbr.: $b ilus. ; $c 30 cm.
500 # # $a Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun.Tahun ke 1 Tahun 2015
504 # # $a Bibliografi : lbr 53-54
520 # # $a Lagu dolanan anak menjadi bagian dari permainan anak-anak tradisional. Di sela-sela permainan, Lagu dolanan anak sering dilantunkan. Hal ini membuat suasana permainan semakin semarak, akrab, indah, dan menyenangkan . Misalnya saja lagu cublak suweng, lir-ilir, Menthok-menthok, sluku bathok, padhang bulan, dan lain sebagainya adalah sebagian dari lagu dolanan anak Jawa karya leluhur yang telah dikenal dan disajikan oleh anak-anak pada saat itu. Kesadaran pentingnya hidup bersama, santun, arif, toleran ,religius, hormat pada sesama, cinta lingkungan hidup. serta cinta pada budaya bangsa banyak sekali diajarkan oleh seni tradisi, salah satunya terdapat pada lagu dolanan tersebut. Karena sering diajarkan, didengar, dan disajikan dalam berbagai kesempatan, maka nilai-nilai luhur yang tersimpan ikut andil dalam pembentukan kepribadian. Akan tetapi hal itu makin terbalik, dengan jenis-jenis permainan anak-anak masa kini yang merupakan produk teknologi dan industry yang canggih cenderung bersifat individual. Misalnya game, play station, tablet , robot, komputer dan lain-lain. Karena memiliki daya pikat luar biasa, maka anak-anak pun menjadi kecanduan untuk terus mencoba dan memilikinya. Memasuki era globalisasi lagu dolanan semakin asing di kalangan anak-anak, keadaan yang demikian ini sangat mengkhawatirkan, karena salah satu aset seni budaya warisan leluhur bangsa yang dikenal adiluhung terancam kehilangan pendukung. Semakin sempitnya ruang untuk bermain di samping kesibukan anak yang relatif padat dalam menyiapkan proses belajar pada pendidikan formal, serta tidak adanya upaya serius dari berbagai pihak untuk mengenalkan, menanamkan nilai luhur budaya bangsa, dan mereaktualisasi aset seni tradisi budaya sesuai perkembangan jaman, juga menjadi faktor-faktor penyebab lain semakin jauhnya jarak pisah anak-anak dengan seni budaya bangsa. Sebagian besar generasi muda lebih banyak memilih kesenian yang dapat menghibur dengan menggunakan teknologi canggih. Karya seni lokal telah dikesampingkan karena dianggap kuno.
521 3 # $a Mahasiswa dan Peneliti
650 # # $a KEPRIBADIAN $v PENELITIAN
650 # 4 $a NYANYIAN ANAK $v PENELITIAN
700 # # $a Soeharsono
850 # # $a JIPDSUR
852 # # $a JIPDSUR
990 # # $a 23020-2016
999 # # $a CB[G]-D13/2015-10/23020-2016
Content Unduh katalog