Cite This        Tampung        Export Record
Judul Pengembangan tes berpikir kritis dengan menggunakan item response theory : laporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2015 / Dr. Fajrianthi, M.Psi., Dr. Wiwin Hendriani, M.si., Berlian Gressy Septarini, M.Psych
Pengarang Fajrianthi
Wiwin Hendriani
Berlian Gressy Septarini
Penerbitan Surabaya : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga, 2015
Deskripsi Fisik 77 lbr. :ilus. ;30 cm.
Subjek BERPIKIR KRITIS PENELITIAN
Abstrak Berpikir kritis merupakan keterampilan penting yang dibutuhkan dalam dunia kerja di abad 21. Keterampilan ini bahkan menduduki urutan pertama dalam daftar keterampilan yang dibutuhkan. Berpikir kritis merupakan dasar bagi keterampilan-keterampilan lain yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Keterampilan komunikasi, kolaborasi, kesadaran global {global awareness), penguasaan teknologi, keterampilan dalam hidup dan karir, kemampuan belajar dan inovasi membutuhkan fondasi berpikir kritis yang baik. Pengukuran konstruk berpikir kritis di Indonesia pun beragam, terutama terkait dengan konteks pengukurannya. Selama ini juga terdapat. perdebatan tentang apakah berpikir kritis merupakan konstruk yang berbeda pada setiap setting atau bersifat general?. Sejauh pengamatan penulis selama ini, pengukuran berpikir kritis di Indonesia lebih sering menggunakan tes-tes yang dikembangkan di dunia barat. Misalnya, California Critical Thinking Skills Test dan Cornell Critical Thinking Tests yang digunakan tanpa adanya pengujian terlebih dahulu, apakah tes ini mengandung bias budaya atau tidak. Selain itu pengembangan pengukuran berpikir kritis di Indonesia lebih banyak dilakukan pada setting pendidikan matematika dan fisika. Sampai saat ini, di Indonesia belum ada tes berpikir kritis yang terstandar dikembangkan dengan menggunakan setting yang umum, terutama dengan menggunakan pcndekatan Item Response Theory (IRT). Pengembangan tes di Indonesia selama ini lebih banyak menggunakan pendekatan Teori Tes Klasik (Classical Test Theory!CTT) daripada menggunakan IRT. Hal ini disebabkan penggunaan IRT yang membutuhkan teknik penghitungan yang rumit sehingga membutuhkan software statistik yang canggih serta jumlah responden yang besar (lebih dari 300 responden). Kelemahan dalam penggunaan pendekatan IRT tersebut sebenamya memadai dengan hasil pengukurannya yang lebih akurat. Berdasarkan pentingnya konstruk berpikir praktis dalam memprediksi keberhasilan seseorang dalam pendidikan maupun dalam pekerjaan, maka dibutuhkan tes berpikir praktis yang valid dan reliabel sehingga dapat memberikan hasil ukur yang akurat. Tes-tes berpikir kritis yang telah ada di Indonesia lebih banyak merupakan penerjemahan dari tes-tes yang beredar di Barat (Amerika dan Eropa) tanpa didahului pengujian tentang bias budayanya. Hal ini akan berdampak pada keakuratan hasil ukurnya. Untuk mengatasi masalah ini, maka peneliti bermaksud mengembangkan tes berpikir praktis yang valid dan reliable dengan menggunakan pendekatan IRT. Penelitian ini akan menghasilkan sebuah Alat Ukur (tes) Berpikir Kritis yang valid dan reliabel untuk digunakan, baik dalam setting pendidikan maupun kerja. Penelitian akan dilakukan sesuai dengan tahap-tahap pengembangan tes dengan menggunakan IRT seperti yang dikemukakan oleh Hambleton dan Jones (1993).
Catatan Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun.Tahun ke 1 Tahun 2015
Bibliografi : lbr 72-73

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000221874 CB[G]-D13/2015-40 Baca di tempat DISPERPUSIP JATIM - Ruang Deposit Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000012591
005 20160411134318.0
006
007
008
035 0010-041600000000018
040 # # $a JIPDSUR
041 # # $a Ind
082 0 4 $a 153.43
090 # # $a CB[G]-D13/2015-40
100 # # $a Fajrianthi
245 # # $a Pengembangan tes berpikir kritis dengan menggunakan item response theory : $b laporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2015 / $c Dr. Fajrianthi, M.Psi., Dr. Wiwin Hendriani, M.si., Berlian Gressy Septarini, M.Psych
260 # # $a Surabaya : $b Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga, $c 2015
300 # # $a 77 lbr. : $b ilus. ; $c 30 cm.
500 # # $a Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun.Tahun ke 1 Tahun 2015
504 # # $a Bibliografi : lbr 72-73
520 # # $a Berpikir kritis merupakan keterampilan penting yang dibutuhkan dalam dunia kerja di abad 21. Keterampilan ini bahkan menduduki urutan pertama dalam daftar keterampilan yang dibutuhkan. Berpikir kritis merupakan dasar bagi keterampilan-keterampilan lain yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Keterampilan komunikasi, kolaborasi, kesadaran global {global awareness), penguasaan teknologi, keterampilan dalam hidup dan karir, kemampuan belajar dan inovasi membutuhkan fondasi berpikir kritis yang baik. Pengukuran konstruk berpikir kritis di Indonesia pun beragam, terutama terkait dengan konteks pengukurannya. Selama ini juga terdapat. perdebatan tentang apakah berpikir kritis merupakan konstruk yang berbeda pada setiap setting atau bersifat general?. Sejauh pengamatan penulis selama ini, pengukuran berpikir kritis di Indonesia lebih sering menggunakan tes-tes yang dikembangkan di dunia barat. Misalnya, California Critical Thinking Skills Test dan Cornell Critical Thinking Tests yang digunakan tanpa adanya pengujian terlebih dahulu, apakah tes ini mengandung bias budaya atau tidak. Selain itu pengembangan pengukuran berpikir kritis di Indonesia lebih banyak dilakukan pada setting pendidikan matematika dan fisika. Sampai saat ini, di Indonesia belum ada tes berpikir kritis yang terstandar dikembangkan dengan menggunakan setting yang umum, terutama dengan menggunakan pcndekatan Item Response Theory (IRT). Pengembangan tes di Indonesia selama ini lebih banyak menggunakan pendekatan Teori Tes Klasik (Classical Test Theory!CTT) daripada menggunakan IRT. Hal ini disebabkan penggunaan IRT yang membutuhkan teknik penghitungan yang rumit sehingga membutuhkan software statistik yang canggih serta jumlah responden yang besar (lebih dari 300 responden). Kelemahan dalam penggunaan pendekatan IRT tersebut sebenamya memadai dengan hasil pengukurannya yang lebih akurat. Berdasarkan pentingnya konstruk berpikir praktis dalam memprediksi keberhasilan seseorang dalam pendidikan maupun dalam pekerjaan, maka dibutuhkan tes berpikir praktis yang valid dan reliabel sehingga dapat memberikan hasil ukur yang akurat. Tes-tes berpikir kritis yang telah ada di Indonesia lebih banyak merupakan penerjemahan dari tes-tes yang beredar di Barat (Amerika dan Eropa) tanpa didahului pengujian tentang bias budayanya. Hal ini akan berdampak pada keakuratan hasil ukurnya. Untuk mengatasi masalah ini, maka peneliti bermaksud mengembangkan tes berpikir praktis yang valid dan reliable dengan menggunakan pendekatan IRT. Penelitian ini akan menghasilkan sebuah Alat Ukur (tes) Berpikir Kritis yang valid dan reliabel untuk digunakan, baik dalam setting pendidikan maupun kerja. Penelitian akan dilakukan sesuai dengan tahap-tahap pengembangan tes dengan menggunakan IRT seperti yang dikemukakan oleh Hambleton dan Jones (1993).
521 3 # $a Mahasiswa dan Peneliti
650 # 4 $a BERPIKIR KRITIS $v PENELITIAN
700 # # $a Berlian Gressy Septarini
700 # # $a Wiwin Hendriani
850 # # $a JIPDSUR
852 # # $a JIPDSUR
990 # # $a 23052-2016
990 # # $a 23052-2016
999 # # $a CB[G]-D13/2015-40/23052-2016
Content Unduh katalog
 
Karya Terkait :
Dinamika resiliensi penyandang disabilitas (studi kualitatif perumusan model resiliensi pada individu tunanetra, tunarungu dan tunadaksa) / peneliti Wiwin Hendriani, S.Psi., M.Si. Health belief model (HBM) pada masyarakat berisiko terdampak penyakit tuberkulosis paru di Surabaya : tahun ke 2 dari rencana 2 tahun / Prof. Dr. Fendy Suhariadi MT, Psi, Wiwin Hendriani S.Psi, M.Si Pengembangan tes berpikir kritis dengan pendekatan item response theory. : Laporan Tahun Akhir penelitian unggulan perguruan tinggi Tahun Anggaran 2016 / Fajrianthi, Wiwin Hendriani, Dewi Syarifah Pengembangan Tes Berpikir Kritis Dengan Pendekatan Item Response Theory / Fajrianthi Penyusunan model stimulasi theory of mind sebagai dasar pengembangan mental diri pada anak usia dini : Laporan akhir tahun penelitian terapan unggulan perguruan tinggi (PTUPT) / Dewi Retno Suminar, Wiwin Hendriani, Rudi Cahyono Show More