
Judul | Uji aktifitas dan isolasi metabolit sekunder dari jamur endofit cladosporium oxysporum dan endofit spong sebagai kandidat antimikroba baru : laporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2015 / Prof. Dr.Gunawan Indrayanto., Prof. Dr. Noor Erma Sugijanto,MS, Apt., Suciati Mphil. Phd, Apt |
Pengarang | Gunawan Indrayanto Noor Erma Sugijanto Suciati |
Penerbitan | Surabaya : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga, 2015 |
Deskripsi Fisik | 40 lbr. :ilus. ;30 cm. |
Subjek | BAKTERIOLOGI PENELITIAN |
Abstrak | Tujuan jangka panjang penelitian ini mendapatkan senyawa antimikroba baru dari metabolit jamur endofit Indonesia Cladosporium oxysporum yang diisolasi dari Aglaia odorata Lour serta jamur endofit yang diisolasi dari spong agar dapat dipatenkan dan atau bagian-bagian penelitian tersebut dapat dipublikasikan di Journal International/Nasional Terakreditasi. Pada sisi lain diharapkan diperoleh metode baru dalam produksi bahan baku obat antimikroba melalui fermentasi jamur endofit tanpa merusak tanaman inang sehingga mendayagunakan dan melestarikan kekayaan biodiversitas Indonesia. Antimikroba baru sangat diperlukan untuk terapi bermacam-macam penyakit infeksi pada manusia mengingat telah teijadi resistensi pada berbagai mikroba penyebab penyakit misalnya bakteri TBC, S.aureus metisilin resisten (MRSA), vancomisin resisten, plasmodium malaria dan sebagainya. Sementara itu saat ini penemuan antimikroba baru jauh menurun dibanding tahun 1950-1970. Hal ini cukup mengkhawatirkan karena relatif makin sedikit senyawa antimikroba yang digunakan sebagai terapi padahal di Indonesia insiden dan prevalensi penyakit infeksi masih tinggi. Bencana alam dan pemanasan global juga mengubah bumi kita menjadi lingkungan yang kurang kondusif bagi manusia dan bahkan ditemukan berbagai penyakit yang belum dapat diobati dengan antimikroba yang ada. Infeksi juga dapat teijadi pada hewan/ternak, tumbuhan baik bahan pangan maupun untuk industri seperti kayu, perkebunan, hortikultura dan lain lain yang akibatnya sangat merugikan bagi umat manusis. Endofit merupakan mikroorganisme (bakteri, jamur dan Actinomycetes), yang hidup di janngan tumbuhan dan biota laut tanpa menyebabkan penyakit. Endofit dapat meningkatkan pertumbuhan inang, menghambat mikroba patogen, dan meningkatkan toleransi terhadap stres lingkungan (Pirttila & Fran, 2011). Endofit dapat menghasilkan senyawa antibakteri, antifungi, antioksidan, hormon pertumbuhan tanaman, antiinflamasi, antikanker, aktivator reseptor insulin, immunosuppresan, antivirus, antimalaria, insektisida, larvasida, herbisida, enzim, dan imunomodulator (Gunatilaka, 2006; Suryanarayanan et al., 2009). Pada awal penelitian ini telah diisolasi jamur endofit dari tanaman obat Indonesia Aglaia odorata Lour (pacar cina-Jawa) dari Kebun Raya Purwodadi dan dihasilkan lebih dari 100 jenis jamur. Salah satunya jamur endofit Cladosporium oxysporum dari A.odorata, yang ekstrak etil asetatnya aktif sebagai antibakteri dan antifungi. Beragam senyawa kemungkinan terkandung di dalamnya yang berkhasiat sebagai antibakteri dan antifungi. Senyawa-senyawa inilah yang diharapkan dapat diisolasi dan diketahui strukturnya. Pada penelitian sebelumnya juga telah berhasil diisolasi jamur endofit dari spong (diduga spong jenis Callyspongia) yang diambil dari perairan di sekitar pulau Barrang Lompo, Makassar. Ekstrak etanol jamur endofit ini menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap Staphyloccus aureus dan E. coli. Peluang pemanfaatan jamur endofit sebagai sumber bahan baku obat yang berkhasiat sebagai antimikroba baru sangat besar potensinya mengingat 53,7% dari 67 jamur endofit yg diisolasi dari Quercus variabilis memiliki aktivitas antimikroba (Wang et al., 2007), peluang yang sama besarnya juga dari jamur endofit biota laut salah satunya spong. Mengingat hal tersebut perlu dilakukan penelitian untuk lebih menggali potensi jamur endofit baik dari tumbuhan maupun biota laut khususnya spong sebagai sumber antimikroba baru. |
Catatan | Rencana 2 tahun.tahun ke 1 tahun 2015 Bibliografi : lbr 38-39 |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|
00000221843 | CB[G]-D13/2015-53 | Baca di tempat | DISPERPUSIP JATIM - Ruang Deposit | Tersedia |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000012573 | ||
005 | 20160404150759.0 | ||
006 | |||
007 | |||
008 | |||
035 | 0010-031600000000366 | ||
040 | # | # | $a JIPDSUR |
041 | # | # | $a Ind |
082 | 0 | 4 | $a 579.638 293 072 $2 [23] |
090 | # | # | $a CB[G]-D13/2015-53 |
100 | # | # | $a Gunawan Indrayanto |
245 | # | # | $a Uji aktifitas dan isolasi metabolit sekunder dari jamur endofit cladosporium oxysporum dan endofit spong sebagai kandidat antimikroba baru : $b laporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2015 / $c Prof. Dr.Gunawan Indrayanto., Prof. Dr. Noor Erma Sugijanto,MS, Apt., Suciati Mphil. Phd, Apt |
260 | # | # | $a Surabaya : $b Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga, $c 2015 |
300 | # | # | $a 40 lbr. : $b ilus. ; $c 30 cm. |
500 | # | # | $a Rencana 2 tahun.tahun ke 1 tahun 2015 |
504 | # | # | $a Bibliografi : lbr 38-39 |
520 | # | # | $a Tujuan jangka panjang penelitian ini mendapatkan senyawa antimikroba baru dari metabolit jamur endofit Indonesia Cladosporium oxysporum yang diisolasi dari Aglaia odorata Lour serta jamur endofit yang diisolasi dari spong agar dapat dipatenkan dan atau bagian-bagian penelitian tersebut dapat dipublikasikan di Journal International/Nasional Terakreditasi. Pada sisi lain diharapkan diperoleh metode baru dalam produksi bahan baku obat antimikroba melalui fermentasi jamur endofit tanpa merusak tanaman inang sehingga mendayagunakan dan melestarikan kekayaan biodiversitas Indonesia. Antimikroba baru sangat diperlukan untuk terapi bermacam-macam penyakit infeksi pada manusia mengingat telah teijadi resistensi pada berbagai mikroba penyebab penyakit misalnya bakteri TBC, S.aureus metisilin resisten (MRSA), vancomisin resisten, plasmodium malaria dan sebagainya. Sementara itu saat ini penemuan antimikroba baru jauh menurun dibanding tahun 1950-1970. Hal ini cukup mengkhawatirkan karena relatif makin sedikit senyawa antimikroba yang digunakan sebagai terapi padahal di Indonesia insiden dan prevalensi penyakit infeksi masih tinggi. Bencana alam dan pemanasan global juga mengubah bumi kita menjadi lingkungan yang kurang kondusif bagi manusia dan bahkan ditemukan berbagai penyakit yang belum dapat diobati dengan antimikroba yang ada. Infeksi juga dapat teijadi pada hewan/ternak, tumbuhan baik bahan pangan maupun untuk industri seperti kayu, perkebunan, hortikultura dan lain lain yang akibatnya sangat merugikan bagi umat manusis. Endofit merupakan mikroorganisme (bakteri, jamur dan Actinomycetes), yang hidup di janngan tumbuhan dan biota laut tanpa menyebabkan penyakit. Endofit dapat meningkatkan pertumbuhan inang, menghambat mikroba patogen, dan meningkatkan toleransi terhadap stres lingkungan (Pirttila & Fran, 2011). Endofit dapat menghasilkan senyawa antibakteri, antifungi, antioksidan, hormon pertumbuhan tanaman, antiinflamasi, antikanker, aktivator reseptor insulin, immunosuppresan, antivirus, antimalaria, insektisida, larvasida, herbisida, enzim, dan imunomodulator (Gunatilaka, 2006; Suryanarayanan et al., 2009). Pada awal penelitian ini telah diisolasi jamur endofit dari tanaman obat Indonesia Aglaia odorata Lour (pacar cina-Jawa) dari Kebun Raya Purwodadi dan dihasilkan lebih dari 100 jenis jamur. Salah satunya jamur endofit Cladosporium oxysporum dari A.odorata, yang ekstrak etil asetatnya aktif sebagai antibakteri dan antifungi. Beragam senyawa kemungkinan terkandung di dalamnya yang berkhasiat sebagai antibakteri dan antifungi. Senyawa-senyawa inilah yang diharapkan dapat diisolasi dan diketahui strukturnya. Pada penelitian sebelumnya juga telah berhasil diisolasi jamur endofit dari spong (diduga spong jenis Callyspongia) yang diambil dari perairan di sekitar pulau Barrang Lompo, Makassar. Ekstrak etanol jamur endofit ini menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap Staphyloccus aureus dan E. coli. Peluang pemanfaatan jamur endofit sebagai sumber bahan baku obat yang berkhasiat sebagai antimikroba baru sangat besar potensinya mengingat 53,7% dari 67 jamur endofit yg diisolasi dari Quercus variabilis memiliki aktivitas antimikroba (Wang et al., 2007), peluang yang sama besarnya juga dari jamur endofit biota laut salah satunya spong. Mengingat hal tersebut perlu dilakukan penelitian untuk lebih menggali potensi jamur endofit baik dari tumbuhan maupun biota laut khususnya spong sebagai sumber antimikroba baru. |
521 | # | # | $a Masyarakat Umum |
650 | # | 4 | $a BAKTERIOLOGI $v PENELITIAN |
700 | # | # | $a Noor Erma Sugijanto |
700 | # | # | $a Suciati |
850 | # | # | $a JIPDSUR |
852 | # | # | $a JIPDSUR |
990 | # | # | $a 23066-2016 |
990 | # | # | $a 23066-2016 |
999 | # | # | $a CB[G]-D13/2015-53/23066-2016 |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :