Cite This        Tampung        Export Record
Judul Keberhasilan transfer embrio sapi potong dengan menggunakan sapi perah sebagai resipien : laporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2015 / Prof. Dr. Ismudiono, drh.,MS., Dr. Tita Damayanti Lestari,drh., MSc., Trilas Sardjito, drh., MSi
Pengarang Ismudiono
Tita Damayanti Lestari
Trilas Sardjito
Penerbitan Surabaya : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga, 2015
Deskripsi Fisik x, 45 lbr. :ilus. ;30 cm.
Subjek SAPI - REPRODUKSI PENELITIAN
Abstrak Penelitian lapangan dengan judul Keberhasilan Transfer Embrio Sapi Potong dengan Menggunakan Sapi Perah Sebagai Resipien pada tahun pertama telah dilakukan dengan tahapan-tahapan pelaksanaan sebagai berikut; 1) Tahap persiapan yang meliputi persiapan peralatan, obat, pembelian embrio dan persiapan pemeriksaan lokasi resipien 2) Penyerentakan Birahi dan Pengamatan Birahi serta pengambilan darah 3) Transfer embrio beku. Hasil Penelitian Tahun pertama dari dua tahun yang dijadwalkan adalah telah dilakukan transfer embrio sapi potong dengan resipien sapi perah. Embrio beku sapi rK -ong bangsa Simental produksi dari Balai Embrio Transfer, Cipelang Jawa barat sebanyak 25 embrio. Pemeriksaan terhadap calon resipien juga telah dilakukan di Lokasi Peternakan Bendul Merisi dengan jumlah resipien 9 ekor dan di Taman Ternak Pendidikan sebanyak 7 ekor dan di Wonocolo sebanyak 6 ekor. telah dilakukan sinkronisasi birahi terhadap 20 ekor dan telah dilakukan transfer embrio terhadap 20 ekor. Sementara itu juga telah dilakukan pengambilan darah pada waktu sapi sapi tersebut menunjukkan gejala birahi dan pada waktu transfer embrio (hari ke 7) dan hari ke 21 setelah birahi. Parameter yang dapat diamati adalah, kadar progesteron pada waktu birahi dan pada waktu transfer serta 21 hari setelah birahi. Parameter selanjutnya yang diamati adalah non return rate serta kebuntingan yang terjadi. Hasil yang didapat dari penelitian tahap pertama ini, pemeriksaan kebuntingan dilakukan melalui eksplorasi rectal, pada hari ke 90 pasca transfer. Hasil yang diperoleh adalah 11 ekor 55% (11/20) sapi perah resipien menjadi bunting, dengan rincian di Taman Ternak Pendidikan 3 ekor atau 60% (3/5) di Peternakan sapi perah Bendul Merisi 4 ekor atau 44.44% (4/9) dan di Peternakan Sapi Perah Wonocolo sebanyak 4 ekor atau 66.66% (4/6) akseptor menjadi bunting. Sapi-sapi perah resipien dapat menerima embrio yang berasal dari sapi potong dengan baik.
[Lokal Konten-Surabaya (37)]
Catatan Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun. tahun 2015
Bibliografi : hlm 38-39

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000221608 CB[G]-D13/2015-104 Baca di tempat DISPERPUSIP JATIM - Ruang Deposit Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000012413
005 20160411185655.0
006
007
008
035 0010-031600000000206
040 # # $a JIPDSUR
041 # # $a Ind
082 0 4 $a 599.642 072 $2 [23]
090 # # $a CB[G]-D13/2015-104
100 # # $a Ismudiono
245 # # $a Keberhasilan transfer embrio sapi potong dengan menggunakan sapi perah sebagai resipien : $b laporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2015 / $c Prof. Dr. Ismudiono, drh.,MS., Dr. Tita Damayanti Lestari,drh., MSc., Trilas Sardjito, drh., MSi
260 # # $a Surabaya : $b Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga, $c 2015
300 # # $a x, 45 lbr. : $b ilus. ; $c 30 cm.
500 # # $a Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun. tahun 2015
504 # # $a Bibliografi : hlm 38-39
520 # # $a Penelitian lapangan dengan judul Keberhasilan Transfer Embrio Sapi Potong dengan Menggunakan Sapi Perah Sebagai Resipien pada tahun pertama telah dilakukan dengan tahapan-tahapan pelaksanaan sebagai berikut; 1) Tahap persiapan yang meliputi persiapan peralatan, obat, pembelian embrio dan persiapan pemeriksaan lokasi resipien 2) Penyerentakan Birahi dan Pengamatan Birahi serta pengambilan darah 3) Transfer embrio beku. Hasil Penelitian Tahun pertama dari dua tahun yang dijadwalkan adalah telah dilakukan transfer embrio sapi potong dengan resipien sapi perah. Embrio beku sapi rK -ong bangsa Simental produksi dari Balai Embrio Transfer, Cipelang Jawa barat sebanyak 25 embrio. Pemeriksaan terhadap calon resipien juga telah dilakukan di Lokasi Peternakan Bendul Merisi dengan jumlah resipien 9 ekor dan di Taman Ternak Pendidikan sebanyak 7 ekor dan di Wonocolo sebanyak 6 ekor. telah dilakukan sinkronisasi birahi terhadap 20 ekor dan telah dilakukan transfer embrio terhadap 20 ekor. Sementara itu juga telah dilakukan pengambilan darah pada waktu sapi sapi tersebut menunjukkan gejala birahi dan pada waktu transfer embrio (hari ke 7) dan hari ke 21 setelah birahi. Parameter yang dapat diamati adalah, kadar progesteron pada waktu birahi dan pada waktu transfer serta 21 hari setelah birahi. Parameter selanjutnya yang diamati adalah non return rate serta kebuntingan yang terjadi. Hasil yang didapat dari penelitian tahap pertama ini, pemeriksaan kebuntingan dilakukan melalui eksplorasi rectal, pada hari ke 90 pasca transfer. Hasil yang diperoleh adalah 11 ekor 55% (11/20) sapi perah resipien menjadi bunting, dengan rincian di Taman Ternak Pendidikan 3 ekor atau 60% (3/5) di Peternakan sapi perah Bendul Merisi 4 ekor atau 44.44% (4/9) dan di Peternakan Sapi Perah Wonocolo sebanyak 4 ekor atau 66.66% (4/6) akseptor menjadi bunting. Sapi-sapi perah resipien dapat menerima embrio yang berasal dari sapi potong dengan baik.
520 # # $a [Lokal Konten-Surabaya (37)]
521 # # $a Masyarakat Umum
650 0 4 $a SAPI - REPRODUKSI $v PENELITIAN
700 # # $a Tita Damayanti Lestari
700 # # $a Trilas Sardjito
850 # # $a JIPDSUR
852 # # $a JIPDSUR
990 # # $a 23117-2016
999 # # $a CB[G]-D13/2015-104/23117-2016
Content Unduh katalog