
Judul | Deteksi serologis dan molekuller infeksi virus hepatitis B (VHB) serta C (VHC) pada penderita di poliklinik hepatologi RSUD DR.Soetomo, Surabaya, Indonesia / Prof. Retno Handajani, dr, MS, PhD., Prof. Soetjipto, dr, MS., Phd., dr. Ira Humairah, MS |
Pengarang | Retno Handajani Soetjipto Ira Humairah |
Penerbitan | Surabaya : Universitas Airlangga, 2015 |
Deskripsi Fisik | vi,26 lmb.;29 cm. |
Subjek | - |
Abstrak | [Lokal Konten-Surabaya (37)] RINGKASAN Infeksi Virus Hepatitis B (VHB) dan C (VHC) yang dapat menjadi penvebab keradangan hati (hepatitis) masih menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk di Indonesia. VHB dan VHC mempunyai jalur penularan yang sama, yaitu parenteral / melalui darah maupun komponen darah. Pendenta dengan infeksi VHB dan VHC mempunyai potensi menjadi kronis dan memerlukan penanganan infeksi lebih lanjut serta merupakan sumber yang potensial untuk menularkan infeksi. Infeksi yang kronis dengan VHB maupun VHC berpotensi untuk terjadinya sirosis hati dan selanjutnya beresiko untuk terjadinya karsinoma hepatoseluler. Pada tahun pertama penelitian ini dilakukan deteksi seroiogis untuk pemenksaan infeksi hati (hepatitis) yaitu penentuan kadar Serum Glutamic Pyruvic acid Transaminase (SGPT) atau Alanine Transferase (ALT), pemenksaan paling sederhana deteksi infeksi VHB dan VHC yaitu berturut-turut pemenksaan HbsAg dan Anti-VHC. Juga dilakukan pemeriksaan seroiogis lain terkait perjalanan penvakit/mutasi virus VHB adalah pemeriksaan HbeAg dan HbeAb. Pemeriksaan serologi Alpha Foetoprotein dilakukan sebagai pemeriksaan penunjang adanya karsinoma hepatoseluler (KHS) dilakukan pada sampel dengan HBsAg positif maupun Anti-VHC positif. Telah selesai dilakukan pengambilan 70 sampel darah dari Poliklinik hepatologi, RSUD dr Soetomo Surabaya sepeiti yang direncanakan pada proposal. Sampel darah yang diperoleh berasal dari 41 (48,57%) pendenta laki-laki dan 29 (41,4%) pendenta wanita. Pemeriksaan laboratorium yang telah selesai dilaksanakan terhadap 70 sampel darah, terdiri dari pemeriksaan SGPT, HBsAg dan Anti- VHC, HbeAg dan HbeAb pada sampel dengan HBsAg positif. serta pemeriksaan serologi Alpha Foetoprotein pada sampel dengan HBsAg positif maupun Anti-VHC positif. Hasil pemeriksaan laboratorium yang sudah diperoleh adalah 45 (64%) pendenta dengan SGPT normal dan 25 (36%) pendenta dengan SGPT meningkat, 38 (54,3%) penderita tennfeksi VHB dengan pertanda HBsAg positif, 32 (45.7%), 17 (24,3%) penderita terinfeksi VHC dengan pertanda Anti-VHC positif, dimana 1 (1,43%) pendenta terinfeksi VHB dan VHC (HBsAg dan Anti-VHC positif). sedangkan 53 (75.7%) penderita lainnva tidak terdeteksi pertanda infeksi VHC . Pada 16 penderita (22,9%) pertanda infeksi VHB dan VHC (HBsAg dan Anti-VHC) negatif. Dan penderita yang terinfeksi VHB, deteksi HbeAg menunjukkan hasil negatif pada 30/38 (78,9%), dan positif pada 8/38 (21,1%) penderita, sedangkan HbeAb menunjukkan hasil positif pada 30/38 (78,9%), dan negatif pada 8/38 (21.1%) penderita. Alfa Foeto Protein terdeteksi meningkat pada 10/54 (18,5%) pendenta yang infeksi VHB dan VHC. Penelitian dengan judul "Deteksi Seroiogis dan Molekuler Infeksi Virus Hepatitis B ( VHB) serta C (VHC) pada penderita di Poliklinik Hepatologi RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Indonesia" ini dirancang dilaksanakan 3 tahun. Tahun pertama telah selesai dilakukan deteksi seroiogis dengan parameter dan hasil yang sudah disebutkan diatas, untuk mengetahui seberapa banyak penderita yang terinfeksi VHB dan VHC serta yang dicurigai adanya mutasi dan kemungkinan terjadinya karsinoma hepatoseluler. Tahun kedua deteksi molekuler untuk menentukan genotip VHB dan VHC, yang lkut berperan pada perjalanan penyakit. Tahun ketiga identifikasi mutasi daerah genom tertentu VHB dan VHC yang diduga berperan pada terjadinya karsinoma hepatoseluler. Kata kunci: Serologi, Molekuler, Infeksi, Virus Hepatitis B, Virus Hepatitis C. |
Catatan | Bibliografi : hlm. 21-23 |
Bahasa | Indonesia |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|
00000221383 | CB[G]-D13/2015-32 [37] | Baca di tempat | DISPERPUSIP JATIM - Ruang Deposit | Tersedia |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000012251 | ||
005 | 20160301132704.0 | ||
006 | |||
007 | |||
008 | ind | ||
035 | 0010-031600000000044 | ||
040 | # | # | $a JIPDSUR |
082 | # | # | $a - |
090 | # | # | $a CB[G]-D13/2015-32 [37] |
100 | # | # | $a Retno Handajani |
245 | # | # | $a Deteksi serologis dan molekuller infeksi virus hepatitis B (VHB) serta C (VHC) pada penderita di poliklinik hepatologi RSUD DR.Soetomo, Surabaya, Indonesia / $c Prof. Retno Handajani, dr, MS, PhD., Prof. Soetjipto, dr, MS., Phd., dr. Ira Humairah, MS |
260 | # | # | $a Surabaya : $b Universitas Airlangga, $c 2015 |
300 | # | # | $a vi,26 lmb.; $c 29 cm. |
504 | # | # | $a Bibliografi : hlm. 21-23 |
520 | # | # | $a RINGKASAN Infeksi Virus Hepatitis B (VHB) dan C (VHC) yang dapat menjadi penvebab keradangan hati (hepatitis) masih menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk di Indonesia. VHB dan VHC mempunyai jalur penularan yang sama, yaitu parenteral / melalui darah maupun komponen darah. Pendenta dengan infeksi VHB dan VHC mempunyai potensi menjadi kronis dan memerlukan penanganan infeksi lebih lanjut serta merupakan sumber yang potensial untuk menularkan infeksi. Infeksi yang kronis dengan VHB maupun VHC berpotensi untuk terjadinya sirosis hati dan selanjutnya beresiko untuk terjadinya karsinoma hepatoseluler. Pada tahun pertama penelitian ini dilakukan deteksi seroiogis untuk pemenksaan infeksi hati (hepatitis) yaitu penentuan kadar Serum Glutamic Pyruvic acid Transaminase (SGPT) atau Alanine Transferase (ALT), pemenksaan paling sederhana deteksi infeksi VHB dan VHC yaitu berturut-turut pemenksaan HbsAg dan Anti-VHC. Juga dilakukan pemeriksaan seroiogis lain terkait perjalanan penvakit/mutasi virus VHB adalah pemeriksaan HbeAg dan HbeAb. Pemeriksaan serologi Alpha Foetoprotein dilakukan sebagai pemeriksaan penunjang adanya karsinoma hepatoseluler (KHS) dilakukan pada sampel dengan HBsAg positif maupun Anti-VHC positif. Telah selesai dilakukan pengambilan 70 sampel darah dari Poliklinik hepatologi, RSUD dr Soetomo Surabaya sepeiti yang direncanakan pada proposal. Sampel darah yang diperoleh berasal dari 41 (48,57%) pendenta laki-laki dan 29 (41,4%) pendenta wanita. Pemeriksaan laboratorium yang telah selesai dilaksanakan terhadap 70 sampel darah, terdiri dari pemeriksaan SGPT, HBsAg dan Anti- VHC, HbeAg dan HbeAb pada sampel dengan HBsAg positif. serta pemeriksaan serologi Alpha Foetoprotein pada sampel dengan HBsAg positif maupun Anti-VHC positif. Hasil pemeriksaan laboratorium yang sudah diperoleh adalah 45 (64%) pendenta dengan SGPT normal dan 25 (36%) pendenta dengan SGPT meningkat, 38 (54,3%) penderita tennfeksi VHB dengan pertanda HBsAg positif, 32 (45.7%), 17 (24,3%) penderita terinfeksi VHC dengan pertanda Anti-VHC positif, dimana 1 (1,43%) pendenta terinfeksi VHB dan VHC (HBsAg dan Anti-VHC positif). sedangkan 53 (75.7%) penderita lainnva tidak terdeteksi pertanda infeksi VHC . Pada 16 penderita (22,9%) pertanda infeksi VHB dan VHC (HBsAg dan Anti-VHC) negatif. Dan penderita yang terinfeksi VHB, deteksi HbeAg menunjukkan hasil negatif pada 30/38 (78,9%), dan positif pada 8/38 (21,1%) penderita, sedangkan HbeAb menunjukkan hasil positif pada 30/38 (78,9%), dan negatif pada 8/38 (21.1%) penderita. Alfa Foeto Protein terdeteksi meningkat pada 10/54 (18,5%) pendenta yang infeksi VHB dan VHC. Penelitian dengan judul "Deteksi Seroiogis dan Molekuler Infeksi Virus Hepatitis B ( VHB) serta C (VHC) pada penderita di Poliklinik Hepatologi RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Indonesia" ini dirancang dilaksanakan 3 tahun. Tahun pertama telah selesai dilakukan deteksi seroiogis dengan parameter dan hasil yang sudah disebutkan diatas, untuk mengetahui seberapa banyak penderita yang terinfeksi VHB dan VHC serta yang dicurigai adanya mutasi dan kemungkinan terjadinya karsinoma hepatoseluler. Tahun kedua deteksi molekuler untuk menentukan genotip VHB dan VHC, yang lkut berperan pada perjalanan penyakit. Tahun ketiga identifikasi mutasi daerah genom tertentu VHB dan VHC yang diduga berperan pada terjadinya karsinoma hepatoseluler. Kata kunci: Serologi, Molekuler, Infeksi, Virus Hepatitis B, Virus Hepatitis C. |
520 | # | # | $a [Lokal Konten-Surabaya (37)] |
521 | # | # | $a Masyarakat Umum. |
650 | # | # | $a - |
700 | # | # | $a Ira Humairah |
700 | # | # | $a Soetjipto |
850 | # | # | $a JIPDSUR |
852 | # | # | $a JIPDSUR |
990 | # | # | $a 23.044-2016 |
999 | # | # | $a CB[G]-D13/2015-32/23.044-2016 |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :