Cite This        Tampung        Export Record
Judul Serat menak V [koleksi kuno]
Penerbitan Surabaya : s.n., 1926
Deskripsi Fisik 483 halaman ;25 centimeter
Konten teks
Media tanpa perantara
Penyimpan Media volume
Subjek Kesusasteraan Jawa
Serat Menak (Jawa)
Abstrak salah satu karya sastra lama yang menceritakan perjuangan Jayeng Rana dan Umar Maya dalam menakhlukkan Prabu Nusyirwan. Di dalam naskah terdapat iluminasi dan ilustrasi yang menarik, menjadi media estetika, dan sarana eksplanatory bagi teks naskah tersebut. Illuminasi dan ilustrasi juga bisa membantu menjelaskan asal naskah tersebut. Kecenderungan style motif tiap daerah memilki karakter masing-masing, selain subjektivitas gaya pembuatnya. Illuminasi juga dapat membantu menentukan kapan naskah tersebut ditulis atau disalin, sebab seniman-seniman pembuat Illuminasi tersebut merupakan saksi anak zaman. Setiap zaman juga memilki style yang berbeda. Serat Menak banyak menampilkan model atau motif wayang. Sebagaimana umumnya gambar wayang, Iluminasi (ilustrasi) model wayang digambarkan secara en-profile (tampak dari samping). Iluminasi model wayang dibuat untuk menjelaskan narasi cerita yang terdapat dalam teks. Iluminasi tersebut dibuat pada setiap jejer (adegan) baik jejer keraton maupun jejer perang. Gambar wayang dalam naskah dibuat lebih luwes dan mengikuti perkembangan zaman (Safari, 2011). Penggambaran tokoh dalam Serat Menak dapat dikelompokkan sebagai tokoh ksatria, tokoh musuh, peristiwa peperangan, dan gambar binatang kendaraan untuk berperang.Tokoh ksatria merupakan tokoh utama dan tokoh yang membantu perjuangan tokoh utama dalam berperang melawan musuh, digambarkan sosok yang gagah, sakti, dan selalu menang dalam peperangan. Pakaian yang digunakan pun warna-warni menampakkan keanggunan. Kendaraan yang digunakan dapat berupa kuda maupun gajah yang kuat. Dalam peperangan, beberapa tokoh ksatria pun mati dengan gagah berani dalam melawan musuh. Kematian ksatria tersebut tidak membuat surut perjuangan, tetapi menjadikan penyemangat bagi tokoh ksatria lain untk menuntut balas. Sementara itu, Tokoh jahat merupakan tokoh antagonis yang berperang melawan dan berusaha menggagalkan semua usaha tokoh utama, bahkan berniat membunuh tokoh utama, digambarkan sosok yang kasar, menggunakan segala cara untuk membunuh tokoh utama, dan selalu kalah dalam berperang melawan tokoh utama.
Catatan Disertai hasil alih media yang dapat diakses luring ; ditemukan jilid 3,5,6,7
Bahasa Indonesia
Target Pembaca Umum

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000317957 899.221 3 SER Baca di tempat DISPERPUSIP JATIM - Ruang Deposit Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000978267
005 20240717111537
007 ta
008 240423t########jiia###g############ind#d
035 # # $a 0010-0724000199
040 # # $a JIPDSUR$b ind$e rda
041 # # $a jav
082 # 4 $a 899.221 3$2 [23]
084 # # $a 899.221 3 SER
245 0 9 $a Serat menak V$k [koleksi kuno]
264 # # $a Surabaya :$b s.n.,$c 1926
300 # # $a 483 halaman ; $c 25 centimeter
336 # # $2 rdacontent$a teks
337 # # $2 rdamedia$a tanpa perantara
338 # # $2 rdacarrier$a volume
500 # # $a Disertai hasil alih media yang dapat diakses luring ; ditemukan jilid 3,5,6,7
520 # # $a salah satu karya sastra lama yang menceritakan perjuangan Jayeng Rana dan Umar Maya dalam menakhlukkan Prabu Nusyirwan. Di dalam naskah terdapat iluminasi dan ilustrasi yang menarik, menjadi media estetika, dan sarana eksplanatory bagi teks naskah tersebut. Illuminasi dan ilustrasi juga bisa membantu menjelaskan asal naskah tersebut. Kecenderungan style motif tiap daerah memilki karakter masing-masing, selain subjektivitas gaya pembuatnya. Illuminasi juga dapat membantu menentukan kapan naskah tersebut ditulis atau disalin, sebab seniman-seniman pembuat Illuminasi tersebut merupakan saksi anak zaman. Setiap zaman juga memilki style yang berbeda. Serat Menak banyak menampilkan model atau motif wayang. Sebagaimana umumnya gambar wayang, Iluminasi (ilustrasi) model wayang digambarkan secara en-profile (tampak dari samping). Iluminasi model wayang dibuat untuk menjelaskan narasi cerita yang terdapat dalam teks. Iluminasi tersebut dibuat pada setiap jejer (adegan) baik jejer keraton maupun jejer perang. Gambar wayang dalam naskah dibuat lebih luwes dan mengikuti perkembangan zaman (Safari, 2011). Penggambaran tokoh dalam Serat Menak dapat dikelompokkan sebagai tokoh ksatria, tokoh musuh, peristiwa peperangan, dan gambar binatang kendaraan untuk berperang.Tokoh ksatria merupakan tokoh utama dan tokoh yang membantu perjuangan tokoh utama dalam berperang melawan musuh, digambarkan sosok yang gagah, sakti, dan selalu menang dalam peperangan. Pakaian yang digunakan pun warna-warni menampakkan keanggunan. Kendaraan yang digunakan dapat berupa kuda maupun gajah yang kuat. Dalam peperangan, beberapa tokoh ksatria pun mati dengan gagah berani dalam melawan musuh. Kematian ksatria tersebut tidak membuat surut perjuangan, tetapi menjadikan penyemangat bagi tokoh ksatria lain untk menuntut balas. Sementara itu, Tokoh jahat merupakan tokoh antagonis yang berperang melawan dan berusaha menggagalkan semua usaha tokoh utama, bahkan berniat membunuh tokoh utama, digambarkan sosok yang kasar, menggunakan segala cara untuk membunuh tokoh utama, dan selalu kalah dalam berperang melawan tokoh utama.
521 # # $a Masyarakat Umum
650 # # $a Kesusasteraan Jawa
650 # # $a Serat Menak (Jawa)
850 # # $a JIPDSUR
852 # # $a JIPDSUR
Content Unduh katalog