
Judul | Kerajinan tradisional Ata di Krangasem Provinsi Bali / I Made Sumarja ... [et al.] |
Pengarang | I Made Sumarja ... [et al.] |
EDISI | Cet.1 |
Penerbitan | Yogyakarta : Kepel Press, 2020 |
Deskripsi Fisik | xiv, 189 hlm, :ilus. ;20 cm. |
ISBN | 978-602-356-358-6 |
Subjek | Kerajinan tangan-- Bali |
Abstrak | Buku ini membahas tentang Kerajinan Anyaman Ata dikenal pertama kali di Desa Tenganan Pegringsingan Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem dalam (tradisi mekare-kare) Tradisi ini diperkirakan telah ada sejak Desa Tenganan Pegringsingan berdiri, yaitu sekitar abad X dan XI masehi, untuk penghormatan terhadap Dewa Indra sebagai Dewa Perang, yang merupakan satu kepercayaan masyarakat Desa Tenganan Pegringsingan. Selain Tamiang, masih ada beberapa anyaman ata yang memang juga telah ada pada saat itu yaitu berupa Ingke Ati Ata (sebagai tempat canang atau persembahan) dan Wanci (sebagai tempat sedah atau sinh pinang). Inilah bentuk kerajinan ata pertama, keberadaannya telah ada sejak sekitar abad X dan XI masehi, di Desa Tenganan Pegringsingan. Tiga bentuk kerajinan anyaman ata inilah yang menjadi cikal-bakal kerajinan ata yang sekarang berkembang di Bali pada umumnya dan di Karangasem pada khususnya, kemudian berkembang lebih luas lagi dalam bentuk-bentuk yang lebih kreatif Perkembangan awal yang lebih kreatif terhadap kerajinan anyaman ata selanjutnya terjadi pada tahun 1974, dilakukan oleh I Nyoman Sambiah dengan mengembangkan bentuk baru berupa bakul, leper atau nare, dan tas kompek. Kerajinan ata mulai mengalami perkembangan pesat mulai tahun 1980 seiring perkembangan pariwisata yang menjadikan Desa Tenganan Pegringsingan sebagai salah satu destinasi wisata desa tradisional di Karangasem Muncul tokoh yang kreatif dalam kerajinan anyaman ata di Desa Tenganan Pegringsingan yaitu I Nengah Kedep Karya pertama kali yang dibuat merupakan anyaman sederhana berbentuk bola dengan kegunaan sebagai gantungan kunci. Tanpa sengaja anyaman menyerupai bola tersebut dilihat oleh wisatawan asing dan tertarik untuk membelinya. |
Catatan | Bibliografi : hlm. 167-174 Diterbitkan kerjasama dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|
00000309391 | 745.598 624 2 KER | Baca di tempat | DISPERPUSIP JATIM - Ruang Deposit | Tersedia |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000055238 | ||
005 | 20230210123823 | ||
007 | ta | ||
020 | # | # | $a 978-602-356-358-6 |
035 | # | # | $a 0010-0223000196 |
040 | # | # | $a JIPDSUR |
041 | # | # | $a Ind |
082 | # | # | $a 745.598 624 2$2 [23] |
084 | # | # | $a 745.598 624 2 KER |
245 | # | # | $a Kerajinan tradisional Ata di Krangasem Provinsi Bali /$c I Made Sumarja ... [et al.] |
250 | # | # | $a Cet.1 |
260 | # | # | $a Yogyakarta :$b Kepel Press,$c 2020 |
300 | # | # | $a xiv, 189 hlm, : $b ilus. ; $c 20 cm. |
500 | # | # | $a Diterbitkan kerjasama dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali |
504 | # | # | $a Bibliografi : hlm. 167-174 |
520 | # | # | $a Buku ini membahas tentang Kerajinan Anyaman Ata dikenal pertama kali di Desa Tenganan Pegringsingan Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem dalam (tradisi mekare-kare) Tradisi ini diperkirakan telah ada sejak Desa Tenganan Pegringsingan berdiri, yaitu sekitar abad X dan XI masehi, untuk penghormatan terhadap Dewa Indra sebagai Dewa Perang, yang merupakan satu kepercayaan masyarakat Desa Tenganan Pegringsingan. Selain Tamiang, masih ada beberapa anyaman ata yang memang juga telah ada pada saat itu yaitu berupa Ingke Ati Ata (sebagai tempat canang atau persembahan) dan Wanci (sebagai tempat sedah atau sinh pinang). Inilah bentuk kerajinan ata pertama, keberadaannya telah ada sejak sekitar abad X dan XI masehi, di Desa Tenganan Pegringsingan. Tiga bentuk kerajinan anyaman ata inilah yang menjadi cikal-bakal kerajinan ata yang sekarang berkembang di Bali pada umumnya dan di Karangasem pada khususnya, kemudian berkembang lebih luas lagi dalam bentuk-bentuk yang lebih kreatif Perkembangan awal yang lebih kreatif terhadap kerajinan anyaman ata selanjutnya terjadi pada tahun 1974, dilakukan oleh I Nyoman Sambiah dengan mengembangkan bentuk baru berupa bakul, leper atau nare, dan tas kompek. Kerajinan ata mulai mengalami perkembangan pesat mulai tahun 1980 seiring perkembangan pariwisata yang menjadikan Desa Tenganan Pegringsingan sebagai salah satu destinasi wisata desa tradisional di Karangasem Muncul tokoh yang kreatif dalam kerajinan anyaman ata di Desa Tenganan Pegringsingan yaitu I Nengah Kedep Karya pertama kali yang dibuat merupakan anyaman sederhana berbentuk bola dengan kegunaan sebagai gantungan kunci. Tanpa sengaja anyaman menyerupai bola tersebut dilihat oleh wisatawan asing dan tertarik untuk membelinya. |
521 | # | # | $a Masyarakat umum |
650 | # | # | $a Kerajinan tangan--$z Bali |
700 | # | # | $a I Made Sumarja ... [et al.] |
850 | # | # | $a JIPDSUR |
852 | # | # | $a JIPDSUR |
Content Unduh katalog