
Judul | Produksi kristal konsorsium enzim hidrolase A.fulica sebagai antibiofilm untuk mengatasi multi drug resistance serta desain dan prototipe instrumentasinya : Laporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2015 / Bambang Suprijanto, Afaf Baktir |
Pengarang | Bambang Suprijanto Afaf Baktir |
EDISI | Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun. Tahun 2015 |
Penerbitan | Surabaya : Universitas Airlangga. Lembaga Penelitian dan Inovasi, 2015 |
Deskripsi Fisik | 59 lbr. :ilus. ;29 cm. |
Subjek | Enzim-- Penelitian Bekicot-- Penelitian |
Abstrak | RINGKASAN : Pencemaran lingkungan oleh logam berat. insektisida atau xenobiotik lain berdampak pada gangguan mikroekosistera saluran pencernaan manusia. yang berupa overgrowth Candida spp. dan pembentukan biofilm patogen pengliasil metabolit toksik yang bersifat denaturan, mutagen dan karsinogen. Fenomena ini berhubungan erat dengan peningkatan angka kejadian berbagai penyakit saat ini teratama autis, kanker dan berbagai penyakit degeneratif. Virulensi dan resistensi Candida spp. teijadi terhadap hampir semua jenis antifungi, sehingga Candida patogen belura dapat dibasmi secara tuntas. Hal ini disebabkan oleh keberadaan biofilm, yaitu bentuk perlindungan sel Candida dari antifungi Juga terlindung dari serangan oleh sistem imun inang. Biofilm juga memicu interaksi Candida dengan bakteri sehingga banyak ditemui mix biofilm penyebab multi drug resistance pada bakteri dan fungi. Komponen utama penyusun matriks ekstrasel sebagai pelindung biofilm Candida dan kebanyakan jamur adalah glukan, sedang lapisan kuat dinding sel tersusun atas kitin. Konsorsium enzim hidrolase (P-1,3- glukanase, P-l,6-glukanase. kitinase) yang diproduksi dari Achatina fulica mampu menghidrolisis kitin penyusun dinding sel dan glukan penyusun matriks ekstrasel biofilm Candida spp. Konsorsium enzim ini telah dibuktikan dapat mencegah dan membasmi overgrowth dan biofilm Candida patogen. Tujuan proposal untuk memproduksi Kristal Konsorsium Enzim AntibiofiLm dan Achatina fulica (bench scale) yang tahan terhadap suliu penyimpanan, protease dan asamlambung, serta desain dan prototipe instrumen skala 'aboratorium. Metode kristalisasi terdiri dari dua tahap, pengeringan beku untuk membentuk ku itan lewat jenuh dan penguapan larutan lewat jenuh pada suhu optimumnya. Optimasi proses produksi meliputi 1) variasi nutrisi A. fulica untuk menghasilkan aktivitas enzim maksimum, 2) optimasi kepekatan sampel untuk memperoleh larutan enzim jenuh, 3) optimasi suhu untuk penguapan larutan lewat jenuh, 4) optimasi waktu inkubasi pada suhu optimumnya untuk penguapan larutan lewat jenuh, dan 5) penambaban presipitan untuk memperpendek dan menyempurnakan kristalisasi. Teknologi kristalisasi digunakan agar produk (sediaan enzim) memiliki keunggulan ganda, yakni (1) tahan terhadap asam dan protease lambung serta (2) stabil dalam penyimpanan dan transportasi. Kristal enzim antibiofilm sudah didapat, akan tetapi kondisi optimum yang dapat mengkristalkan seluruh enzim glukanase dan kitinase belum didapat. |
Catatan | Tahun ke 2 dari rencana 2 tahun tahun 2016 Bibliografi: lbr 26-7 |
Bentuk Karya | Tidak ada kode yang sesuai |
Target Pembaca | Tidak ada kode yang sesuai |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|
00000221396 | CB[G]-D13/2015-121 | Baca di tempat | DISPERPUSIP JATIM - Ruang Deposit | Tersedia |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000026576 | ||
005 | 20190314032308 | ||
008 | 170522################|##########|#|## | ||
035 | # | # | $a 0010-0319000135 |
040 | # | # | $a JIPDSUR |
041 | # | # | $a ind |
043 | # | # | $a a-io-ji |
082 | 0 | 4 | $a 612.015 193 007 24$2 [23] |
084 | # | # | $a CB[G]-D13/2015-121 |
090 | # | # | $a CB[G]-D13/2015-121 |
100 | 0 | # | $a Bambang Suprijanto |
245 | 0 | 0 | $a Produksi kristal konsorsium enzim hidrolase A.fulica sebagai antibiofilm untuk mengatasi multi drug resistance serta desain dan prototipe instrumentasinya : $b Laporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2015 /$c Bambang Suprijanto, Afaf Baktir |
250 | # | # | $a Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun. Tahun 2015 |
260 | # | # | $a Surabaya :$b Universitas Airlangga. Lembaga Penelitian dan Inovasi,$c 2015 |
300 | # | # | $a 59 lbr. : $b ilus. ; $c 29 cm. |
500 | # | # | $a Tahun ke 2 dari rencana 2 tahun tahun 2016 |
504 | # | # | $a Bibliografi: lbr 26-7 |
520 | # | # | $a RINGKASAN : Pencemaran lingkungan oleh logam berat. insektisida atau xenobiotik lain berdampak pada gangguan mikroekosistera saluran pencernaan manusia. yang berupa overgrowth Candida spp. dan pembentukan biofilm patogen pengliasil metabolit toksik yang bersifat denaturan, mutagen dan karsinogen. Fenomena ini berhubungan erat dengan peningkatan angka kejadian berbagai penyakit saat ini teratama autis, kanker dan berbagai penyakit degeneratif. Virulensi dan resistensi Candida spp. teijadi terhadap hampir semua jenis antifungi, sehingga Candida patogen belura dapat dibasmi secara tuntas. Hal ini disebabkan oleh keberadaan biofilm, yaitu bentuk perlindungan sel Candida dari antifungi Juga terlindung dari serangan oleh sistem imun inang. Biofilm juga memicu interaksi Candida dengan bakteri sehingga banyak ditemui mix biofilm penyebab multi drug resistance pada bakteri dan fungi. Komponen utama penyusun matriks ekstrasel sebagai pelindung biofilm Candida dan kebanyakan jamur adalah glukan, sedang lapisan kuat dinding sel tersusun atas kitin. Konsorsium enzim hidrolase (P-1,3- glukanase, P-l,6-glukanase. kitinase) yang diproduksi dari Achatina fulica mampu menghidrolisis kitin penyusun dinding sel dan glukan penyusun matriks ekstrasel biofilm Candida spp. Konsorsium enzim ini telah dibuktikan dapat mencegah dan membasmi overgrowth dan biofilm Candida patogen. Tujuan proposal untuk memproduksi Kristal Konsorsium Enzim AntibiofiLm dan Achatina fulica (bench scale) yang tahan terhadap suliu penyimpanan, protease dan asamlambung, serta desain dan prototipe instrumen skala 'aboratorium. Metode kristalisasi terdiri dari dua tahap, pengeringan beku untuk membentuk ku itan lewat jenuh dan penguapan larutan lewat jenuh pada suhu optimumnya. Optimasi proses produksi meliputi 1) variasi nutrisi A. fulica untuk menghasilkan aktivitas enzim maksimum, 2) optimasi kepekatan sampel untuk memperoleh larutan enzim jenuh, 3) optimasi suhu untuk penguapan larutan lewat jenuh, 4) optimasi waktu inkubasi pada suhu optimumnya untuk penguapan larutan lewat jenuh, dan 5) penambaban presipitan untuk memperpendek dan menyempurnakan kristalisasi. Teknologi kristalisasi digunakan agar produk (sediaan enzim) memiliki keunggulan ganda, yakni (1) tahan terhadap asam dan protease lambung serta (2) stabil dalam penyimpanan dan transportasi. Kristal enzim antibiofilm sudah didapat, akan tetapi kondisi optimum yang dapat mengkristalkan seluruh enzim glukanase dan kitinase belum didapat. |
521 | # | # | $a Peneliti, Masyarakat Umum |
650 | # | 4 | $a Bekicot--$v Penelitian |
650 | # | 4 | $a Enzim--$v Penelitian |
710 | # | # | $a Afaf Baktir |
850 | # | # | $a JIPDSUR |
852 | # | # | $a JIPDSUR |
990 | # | # | $a 23133-2016 |
999 | # | # | $a CB[G]-D13/2015-121 |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :