Tag
|
Ind1
|
Ind2
|
Isi
|
001
|
|
|
INLIS000000000012515
|
005
|
|
|
20160404090702.0
|
006
|
|
|
|
007
|
|
|
|
008
|
|
|
|
035
|
|
|
0010-031600000000308
|
040
|
#
|
#
|
$aJIPDSUR
|
082
|
#
|
#
|
$a 579.378 072 $2 [23]
|
090
|
#
|
#
|
$a CB[G]-D13/2015-33
|
100
|
#
|
#
|
$a Subagyo Yotopranoto
|
245
|
#
|
#
|
$a Pengembangan Streptomyces spp. sebagai agen pengendali vektor dengue haemorrhagic fever (DHF) : $b laporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2015 / $c Dr. Subagyo Yotopranoto, DAPE.,dr., Dr. Rochmah Kurnijasanti,MSi.,drh
|
260
|
#
|
#
|
$a Surabaya: $b Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga, $c 2015
|
300
|
#
|
#
|
$a iii, 51 lbr. : $b ilus.; $c 30 cm.
|
500
|
#
|
#
|
$a Penelitian Tahun ke 1 dari rencana 2 Tahun
|
504
|
#
|
#
|
$a Bibliografi : hlm. 35
|
520
|
#
|
#
|
$a Selama ini penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti belum bisa diatasi secara tuntas. Pemberantasan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utarna DBD dapat dilakukan dengan berbagai metode, antara lain secara mekanis, kimiawi, dan biologis terhadap nyamuk pradewasa dan dewasa. penggunaan bahan kimia dalam pengasapan justru menyebabkan kayu kerangka rumah mudah lapuk diserang serangga perusak Penggunaan larvasida kimia ini berhasil mengendalikan jentik Aedes aegypti, namun penggunaan larvisida kimia terus-menerus justru akan menyebabkan resistensi dan berbagai masalah lingkungan. (Tiwary et al., 2007). Menurut Calvanti et al. (2007) larvasidal temephos dapat masuk rantai makanan dan terakumulasi dalam tubuh makhluk hidup. Usaha alternatif yang lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan dalam mengendalikan populasi nyamuk perlu dilakukan, salah satunya pengembangan dari natural product yaitu Streptomyces. Berdasarkan peran penting Streptomyces sp yang nantinya dapat dikembangkan sebagai alternatif yang lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan dalam mengendalikan populasi nyamuk, maka penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan potensi dari metabolit sekunder Streptomyces sp baru dari habitat sungai Porong Sidoarjo yang poten sebagai larvasidal terhadap larva nyamuk Aedes aegypti yang merupakan vektor utama DBD dengan membuat kondisi optimal untuk produksi metabolit sekundernya. Kondisi optimal untuk meningkatkan produksi metabolit sekunder dapat dilakukan dengan optimasi suhu dan penambahan bahan NaCl, FeS04 dan CaC03 (El-Bendary et al, 2010). Penelitian ini dilakukan melalui isolasi Streptomyces spp. penghasil bahan bioaktif yang mempunyai aktifitas sebagai larvasidal dari berbagai habitat , dengan beberapa tahapan yaitu 1) Isolasi, pemurnian dan kultur Streptomyces sp; 2) Optimasi untuk meningkatkan produksi metabolit sekunder 3) Penapisan aktivitas larvasidal dari Streptomyces sp; dari habitat tanah kali porong Sidoarjo. 4) Uji aktivitas larvasidal lanjutan dari Streptomyces sp. yang positif mempunyai aktivitas larvasidal. Hasil penelitian sampai pada tahap 1 pada tahun pertama adalah 8 isolat yang berhasil diisolasi dari tanah lumpur lapindo Sidoarjo menunjukkan karakter yang berbeda secara morfologis. Hasil penapisan efek larvasidal terhadap larva nyamuk Aedes aegypti stadium instra III menunjukkan terdapat 3 isolai yang efektif sebagai larvasidal yaitu Streptomyces Sp-D6, Sp-D7 dan Sp-D9. Hasil uji larvasidal Streptomyces hasil optimasi produksi metabolit sekunder menunjukkan hasilyang berbeda dibandingkan sebelum optimasi. Hasil uji larvasidal Streptomyces hasil optimasi suhu terhadap produksi metabolit sekunder menunjukkan 4 isolat yang efektif sebagai larvasidal yang mampu membunuh larva ae. Aegypti instar III sebesar 100% yaitu Streptomyces Dl, D2, D72 dan Sp-D12. Hasil uji larvasidal Streptomyces hasil optimasi dengan penambahan trace elemen terhadap produksi metabolit sekunder menunjukkan semua isolat efektif sebagai larvasidal yang mampu membunuh larva ae. Aegypti instar III sebesar 100%.
|
650
|
#
|
#
|
$a BAKTERI STREPTONYCES- $v PENELITIAN
|
700
|
#
|
#
|
$a Rochmah Kurnijasanti
|
850
|
#
|
#
|
$aJIPDSUR
|
852
|
#
|
#
|
$aJIPDSUR
|
990
|
#
|
#
|
$a 23045-2016
|
990
|
#
|
#
|
$a 23045-2016
|
999
|
#
|
#
|
$a CB[G]-D13/2015-33/23045-2016
|