Cite This        Tampung        Export Record
Judul Optimasi Produksi Porfirin untuk Aplikasi Terapi Fotodinamik Infeksi Bakteri dengan Iluminasi Led dan Medan Magnet : laporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2015 / Dr.Suryani Dyah Astuti,S.Si., M.Si, Dr. Abdurachman, dr, M.Kes., PA(K)
Pengarang Suryani Dyah Astuti
Abdurachman
Penerbitan Surabaya : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga, 2015
Deskripsi Fisik ix, 51 lbr. :ilus. ;30 cm.
Subjek BAKTERI FOTOSINTETIK PENELITIAN
Abstrak Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk porphyrin fotosensitiser yang efektif dan aman untuk aplikasi medis terapi fotodmamik karena infeksi bakteri. Porphyrin fotosensitiser adalah intermediat dari biosintesis tetrapyrrole seperti klorofil, heme dan vitamin B12. Porphyrin secara luas dikomersialkan sebagai obat penyakit liver dan terapi kanker, infeksi bakteri serta acne vulgaris. Penelitian ini urgen untuk dilakukan, karena sampai saat uu porphyrin derivatif dihasilkan dari darah binatang seperti sapi. Produk porphyrin yang dihasilkan rentan terkontaminasi dan berbahaya jika digunakan pada aplikasi medis, dengan merambahnya penyakit sapi gila (Mad Cow Disease) dan penyakit hewan lainnya. Sehingga peilu alteraatif produksi porphyrin yang aman dan relatif murah baik organik maupun me Penelitian ini dilaksanakan selama 3 tahun. Hasil penelitian tahun pertain a. nenunjukkan bahwa fotosensitiser bakteri fotosintetik yang diisolasi dari sungai Ngag. i memiliki spektrum 412 dan 337 (aerob), 402 nm dan 339 nm (anaerob). Hasil optimasi pemaparan LED ungu 409 nm dan medan magnet 1,8 mT meningkatkan pertumbuhan bakteri aerob 184% (intensitas 46 mW/cm2, 40 menit, dosis 110 J/cm2). Pemaparan LED biru 430 rim dan medan magnet 1,8 mT meningkatkan pertumbuhan koloni bakteri anaerob 111% (intensitas 68 mW/cra2, 50 menit, dosis 204 J/cm2). Hasil penelitian tahun kedua menunjukkan bah kuantitas eksogen klorofil dan gold nano particles (GNPs) yang aman untuk pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus adalah 0,25 mg/ml. Dosis pemaparan LED 469 nm dosis 4 J/crrf dan medan magnet dengan fotosensitiser klorofil efektif menurunkan jumlah koloni bakteri Staphylococcus aureus sebesar 75% sedangkan LED 541 nm dosis 14 J/cm" dengan fotosensitiser GNPs sebesar 81%. Berdasarkan hasil uji SEM menunjukkan pemaparan LED dan medan magnet berpengaruh terhadap dinding sel bakteri Staphylococcus aureus yang menyebabkan lisis sel. Penelitian tahun ketiga bertujuan untuk menghasilkan prototipe instrumen LED portalxl untuk aplikasi fotodinamik pada luka secara in vivo dengan eksogen fotosensitiser. Hasil penelitian menunjukkan LED biru 469 nm dengan dosis 0,82 J/cm2 dan eksogen fotosensitiser klorofil 0,2 mg/ml telah berhasil menyembuhkan luka pada mencit yang terinfeksi bakteri S.aureus dalam waktu 3 hari. Hasil uji LIP A pada mencit yang mendapat penyinaran LED dan eksogen fotosensitiser klorofil menunjukkan adaya perbaikan pembentukan kolagen mempercepat penyembuhan luka infeksi pada hari ke-3 untuk penyinaran LED biru yang menghasilkan tingkat kesembuhan 100%. Luaran penelitian yang diharapkan berupa protoi'oe instrumen LED portabel, publikasi pada seminar internasional danjurnal bertaraf intern asions/
Catatan Penelitian dilakukan 3 tahun, tahun ke-3 dilakukan pada tahun 2015
Bibliografi: hlm 38-40

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000221435 CB[G]-D13/2015-146 Baca di tempat DISPERPUSIP JATIM - Ruang Deposit Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000012293
005 20160311104635.0
006
007
008
035 0010-031600000000086
040 # # $a JIPDSUR
082 # # $a 579.380 72 $2[22]
090 # # $a CB[G]-D13/2015-146
100 0 # $a Suryani Dyah Astuti
245 1 0 $a Optimasi Produksi Porfirin untuk Aplikasi Terapi Fotodinamik Infeksi Bakteri dengan Iluminasi Led dan Medan Magnet : $b laporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2015 / $c Dr.Suryani Dyah Astuti,S.Si., M.Si, Dr. Abdurachman, dr, M.Kes., PA(K)
260 # # $a Surabaya : $b Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga, $c 2015
300 # # $a ix, 51 lbr. : $b ilus. ; $c 30 cm.
500 # # $a Penelitian dilakukan 3 tahun, tahun ke-3 dilakukan pada tahun 2015
504 # # $a Bibliografi: hlm 38-40
520 # # $a Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk porphyrin fotosensitiser yang efektif dan aman untuk aplikasi medis terapi fotodmamik karena infeksi bakteri. Porphyrin fotosensitiser adalah intermediat dari biosintesis tetrapyrrole seperti klorofil, heme dan vitamin B12. Porphyrin secara luas dikomersialkan sebagai obat penyakit liver dan terapi kanker, infeksi bakteri serta acne vulgaris. Penelitian ini urgen untuk dilakukan, karena sampai saat uu porphyrin derivatif dihasilkan dari darah binatang seperti sapi. Produk porphyrin yang dihasilkan rentan terkontaminasi dan berbahaya jika digunakan pada aplikasi medis, dengan merambahnya penyakit sapi gila (Mad Cow Disease) dan penyakit hewan lainnya. Sehingga peilu alteraatif produksi porphyrin yang aman dan relatif murah baik organik maupun me Penelitian ini dilaksanakan selama 3 tahun. Hasil penelitian tahun pertain a. nenunjukkan bahwa fotosensitiser bakteri fotosintetik yang diisolasi dari sungai Ngag. i memiliki spektrum 412 dan 337 (aerob), 402 nm dan 339 nm (anaerob). Hasil optimasi pemaparan LED ungu 409 nm dan medan magnet 1,8 mT meningkatkan pertumbuhan bakteri aerob 184% (intensitas 46 mW/cm2, 40 menit, dosis 110 J/cm2). Pemaparan LED biru 430 rim dan medan magnet 1,8 mT meningkatkan pertumbuhan koloni bakteri anaerob 111% (intensitas 68 mW/cra2, 50 menit, dosis 204 J/cm2). Hasil penelitian tahun kedua menunjukkan bah kuantitas eksogen klorofil dan gold nano particles (GNPs) yang aman untuk pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus adalah 0,25 mg/ml. Dosis pemaparan LED 469 nm dosis 4 J/crrf dan medan magnet dengan fotosensitiser klorofil efektif menurunkan jumlah koloni bakteri Staphylococcus aureus sebesar 75% sedangkan LED 541 nm dosis 14 J/cm" dengan fotosensitiser GNPs sebesar 81%. Berdasarkan hasil uji SEM menunjukkan pemaparan LED dan medan magnet berpengaruh terhadap dinding sel bakteri Staphylococcus aureus yang menyebabkan lisis sel. Penelitian tahun ketiga bertujuan untuk menghasilkan prototipe instrumen LED portalxl untuk aplikasi fotodinamik pada luka secara in vivo dengan eksogen fotosensitiser. Hasil penelitian menunjukkan LED biru 469 nm dengan dosis 0,82 J/cm2 dan eksogen fotosensitiser klorofil 0,2 mg/ml telah berhasil menyembuhkan luka pada mencit yang terinfeksi bakteri S.aureus dalam waktu 3 hari. Hasil uji LIP A pada mencit yang mendapat penyinaran LED dan eksogen fotosensitiser klorofil menunjukkan adaya perbaikan pembentukan kolagen mempercepat penyembuhan luka infeksi pada hari ke-3 untuk penyinaran LED biru yang menghasilkan tingkat kesembuhan 100%. Luaran penelitian yang diharapkan berupa protoi'oe instrumen LED portabel, publikasi pada seminar internasional danjurnal bertaraf intern asions/
650 0 4 $a BAKTERI FOTOSINTETIK $v PENELITIAN
700 # # $a Abdurachman
850 # # $a JIPDSUR
852 # # $a JIPDSUR
990 # # $a 23160-2016
990 # # $a 23160-2016
999 # # $a CB[G]-D13/2015-146/23160-2016
Content Unduh katalog