
Judul | Kitab Negara Kertagama: Sejarah Tata Pemerintahan dan Peradian Kraton Majapahit/ Dr. Bambang Pramudito; Editor Danuri |
Pengarang | BAMBANG Pramudito |
EDISI | Cet. 1 |
Penerbitan | Yogyakarta : Gelombang Pasang, 2006 |
Deskripsi Fisik | x+390 hlm.;20 cm. |
ISBN | 979-9838-18-6 |
Subjek | JAWA TIMUR-SEJARAH-MAJAPAHIT |
Abstrak | [Loka Konten - Majapahit(41)] Kitab Hukum Negara Kertagama adalah karya Empu Prapanca pada jaman Kraton Majapahit. Dari segi maknanya, Negara Kertagama berarti kisah pembangunan negara. Isinya menguraikan keagungan Prabu Hayam Wuruk khususnya dan keagungan negara Majapahit pada umumnya. Selain itu juga menguraikan kebesaran raj-raja leluhurnya. Oleh karena kerajaan Majapahit dianggap sebagi lanjutan kerajaan Singasari (1222-1292), maka kitab ini juga meliputi sejarah raja-raja Singasari dari pendirinya Raja Rajasa sampai Sinuhun Prabu Kerta Negara, raja terakhir Singasari yang mangkat pada tahun 1292. Atas dasar itu judul Negara Kertagama jauh lebih berkesan dari pada Desa Warnana artinya uraian tentang desa-desa, yang disarankan oleh Sang PujanggaBesar. Empu Prapanca adalah putera seorang Darmadyaksa kesegatan yang diangkat .oleh Sri Rajasa Nagara sebagai pengganti ayahnya. Nama aslinya terdiri dari lima aksara: pancaksara. Tentang alasan penyamarannya diuraikan dalam karya sang pujangga lambang 1366. Karya Lambang dimulai sebelum penggubahan Negara Kertagama, namun baru siap sesudahnya. Dikatakan bahwa sang pujanga sengaja mengambil nama samaran dan diam di suatu desa sunyi sepi, karena takut kalau-kalau diketahui namanyayang benar. Beliau akan tetap tinggal di sana sampai akhir hidupnya. Kita sungguh berterima kasih pada sang pujangga, sehingga pada akhir'abad ke 21 ini kita masih bisa memahami Tata Pemerintahan dan Peradilan yang pernah berlaku di nusantara. Bagi para penyelenggara pemerintah, baikyangdudukdi lembagaeksekutif, legislatif dan yudikatif serta masyarakat umum di negeri ini, bisa menjadikan Kitab Negara Kertagama sebagai bahan referensi yang penting. Selamat membaca! |
Catatan | Bibliografi : hlm. 373-386 |
Bahasa | Indonesia |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|
11201000013 | 959.8 BAM k - | Dapat dipinjam | DISPERPUSIP JATIM - Ruang Koleksi Kepustakawanan | Tersedia |
00000191840 | 959.8 BAM k - | Baca di tempat | DISPERPUSIP JATIM - Ruang Deposit | Tersedia |
00000191841 | 959.8 BAM k - | Baca di tempat | DISPERPUSIP JATIM - Ruang Deposit | Diolah |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000001049 | ||
005 | 20160805153844.0 | ||
006 | |||
007 | |||
008 | ind | ||
020 | # | # | $a 979-9838-18-6 |
035 | 0010-071400000000185 | ||
040 | # | # | $a JIPDSUR |
082 | # | # | $a 959.8 $2 [22] |
084 | # | # | $a 959.8 BAM k - |
090 | # | # | $a CB-D13/2006-315 [41] |
100 | # | # | $a BAMBANG Pramudito |
245 | # | # | $a Kitab Negara Kertagama: $b Sejarah Tata Pemerintahan dan Peradian Kraton Majapahit/ $c Dr. Bambang Pramudito; Editor Danuri |
250 | # | # | $a Cet. 1 |
260 | # | # | $a Yogyakarta : $b Gelombang Pasang, $c 2006 |
300 | # | # | $a x+390 hlm.; $c 20 cm. |
504 | # | # | $a Bibliografi : hlm. 373-386 |
520 | # | # | $a Kitab Hukum Negara Kertagama adalah karya Empu Prapanca pada jaman Kraton Majapahit. Dari segi maknanya, Negara Kertagama berarti kisah pembangunan negara. Isinya menguraikan keagungan Prabu Hayam Wuruk khususnya dan keagungan negara Majapahit pada umumnya. Selain itu juga menguraikan kebesaran raj-raja leluhurnya. Oleh karena kerajaan Majapahit dianggap sebagi lanjutan kerajaan Singasari (1222-1292), maka kitab ini juga meliputi sejarah raja-raja Singasari dari pendirinya Raja Rajasa sampai Sinuhun Prabu Kerta Negara, raja terakhir Singasari yang mangkat pada tahun 1292. Atas dasar itu judul Negara Kertagama jauh lebih berkesan dari pada Desa Warnana artinya uraian tentang desa-desa, yang disarankan oleh Sang PujanggaBesar. Empu Prapanca adalah putera seorang Darmadyaksa kesegatan yang diangkat .oleh Sri Rajasa Nagara sebagai pengganti ayahnya. Nama aslinya terdiri dari lima aksara: pancaksara. Tentang alasan penyamarannya diuraikan dalam karya sang pujangga lambang 1366. Karya Lambang dimulai sebelum penggubahan Negara Kertagama, namun baru siap sesudahnya. Dikatakan bahwa sang pujanga sengaja mengambil nama samaran dan diam di suatu desa sunyi sepi, karena takut kalau-kalau diketahui namanyayang benar. Beliau akan tetap tinggal di sana sampai akhir hidupnya. Kita sungguh berterima kasih pada sang pujangga, sehingga pada akhir'abad ke 21 ini kita masih bisa memahami Tata Pemerintahan dan Peradilan yang pernah berlaku di nusantara. Bagi para penyelenggara pemerintah, baikyangdudukdi lembagaeksekutif, legislatif dan yudikatif serta masyarakat umum di negeri ini, bisa menjadikan Kitab Negara Kertagama sebagai bahan referensi yang penting. Selamat membaca! |
520 | # | # | $a [Loka Konten - Majapahit(41)] |
521 | # | # | $a Masyaraakat Umum |
650 | # | # | $a JAWA TIMUR-SEJARAH-MAJAPAHIT |
852 | # | # | $a JIPDSUR |
999 | # | # | $a CB-D13/2006-315/18.819-2014; 19.952-2015 |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :