Cite This        Tampung        Export Record
Judul Serat pustoko rojo purwo/ Drs. Djoko Dwiyanto, M.Hum.
Pengarang DJOKO Dwiyanto
EDISI Cet. 1
Penerbitan Yogyakarta : Pura Pustaka, 2006
Deskripsi Fisik x, 408 hlm. ;21 cm
Subjek ISLAM - BIOGRAFI
Abstrak Buku ini berisi tentangPRAKTEK keagamaan yang berpangkal tolak dari ajaran suci dan adat istiadat tradisional sering disebut dengan istilah Islam Kejawen. Sejarah penyebaran agama Islam di tanah Jawa yang dipelopori oleh wali sanga senantiasa memperhatikan tekstual agama serta konteks - tual budaya. Konsep Hinduisme dan Budaisme yang lebih dulu berkem bang diramu oleh para wali sedemikian rupa sehingga kedua nya mengalami transformasi kultural. Perubahan besar nilai teologis berjalan secara harmonls, tanpa ada kegoncangan dalam masyarakat Jawa. Kearifan historis yang diteladankan oleh wali sanga itu direkam dalam kitab-kitab suluk, yang berisi tentang ajaran tasawuf dan ngelmu kasampurnan. Di antaranya yaitu Suluk Wujil Sunan Bonang, Suluk Syekh Melaya, Suluk Ling Lung, Suluk Nyai Sujinah, Suluk Sesingir Lungit, Suluk Kumandhanging Jagat, Suluk Jinawi Adi, Suluk Tiyang Shalat. Karya sastra tersebut mengajarkan kehidupan sufisme Islam Kejawen. Dalam konteks kontemporer, ajaran kitab tersebut bisa digunakan sebagai piranti problem solving atas segala permasalahan yang silih berganti. Konsep teologis, sosiologis dan teologis suluk Islam Kejawen masih tetap relevan dengan keadaan sekarang. Dalam buku Serat Pustoko Rojo Purwo ini, diterangkan tata lak sana hubungan manusia dengan Tuhan, sesama dan lingkungannya secara selaras, serasi dan seimbang. Hubungan manusia dengan Tuhan adalah jumbuhing kawula Gusti, manifestasi khaliq dengan makhluknya. Hubungan manusia dengan sesamanya terungkap dengan istilah mangasah mingising budi, menciptakan tertib dunia yang berdasarkan keadilan_ sosial dan perdamaian abadi. Hubungan manusia dengan alam terangkum dengan idiom memasuh malaning bumi, memayu ha3runingrat, membuat kemakmur an jagat raya.
Catatan Bibliografi : hlm. 397-407
Bahasa Indonesia

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
12201100230 297.609 2 DJO s Baca di tempat DISPERPUSIP JATIM - Ruang Deposit Tersedia
12201100232 297.609 2 DJO s Baca di tempat DISPERPUSIP JATIM - Ruang Deposit Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 JATIM-12110000000084
005 20160920173645.0
006
007
008 ind
035 0010-121100000000084
040 # # $a JIPDSUR
082 # # $a 297.609 2 $2 [22]
090 # # $a 297.609 2 DJO s
100 # # $a DJOKO Dwiyanto
245 # # $a Serat pustoko rojo purwo/ $c Drs. Djoko Dwiyanto, M.Hum.
250 # # $a Cet. 1
260 # # $a Yogyakarta : $b Pura Pustaka, $c 2006
300 # # $a x, 408 hlm. ; $c 21 cm
504 # # $a Bibliografi : hlm. 397-407
520 # # $a Buku ini berisi tentangPRAKTEK keagamaan yang berpangkal tolak dari ajaran suci dan adat istiadat tradisional sering disebut dengan istilah Islam Kejawen. Sejarah penyebaran agama Islam di tanah Jawa yang dipelopori oleh wali sanga senantiasa memperhatikan tekstual agama serta konteks - tual budaya. Konsep Hinduisme dan Budaisme yang lebih dulu berkem bang diramu oleh para wali sedemikian rupa sehingga kedua nya mengalami transformasi kultural. Perubahan besar nilai teologis berjalan secara harmonls, tanpa ada kegoncangan dalam masyarakat Jawa. Kearifan historis yang diteladankan oleh wali sanga itu direkam dalam kitab-kitab suluk, yang berisi tentang ajaran tasawuf dan ngelmu kasampurnan. Di antaranya yaitu Suluk Wujil Sunan Bonang, Suluk Syekh Melaya, Suluk Ling Lung, Suluk Nyai Sujinah, Suluk Sesingir Lungit, Suluk Kumandhanging Jagat, Suluk Jinawi Adi, Suluk Tiyang Shalat. Karya sastra tersebut mengajarkan kehidupan sufisme Islam Kejawen. Dalam konteks kontemporer, ajaran kitab tersebut bisa digunakan sebagai piranti problem solving atas segala permasalahan yang silih berganti. Konsep teologis, sosiologis dan teologis suluk Islam Kejawen masih tetap relevan dengan keadaan sekarang. Dalam buku Serat Pustoko Rojo Purwo ini, diterangkan tata lak sana hubungan manusia dengan Tuhan, sesama dan lingkungannya secara selaras, serasi dan seimbang. Hubungan manusia dengan Tuhan adalah jumbuhing kawula Gusti, manifestasi khaliq dengan makhluknya. Hubungan manusia dengan sesamanya terungkap dengan istilah mangasah mingising budi, menciptakan tertib dunia yang berdasarkan keadilan_ sosial dan perdamaian abadi. Hubungan manusia dengan alam terangkum dengan idiom memasuh malaning bumi, memayu ha3runingrat, membuat kemakmur an jagat raya.
521 # # $a Untuk masyarakat umum
650 # # $a ISLAM - BIOGRAFI
850 # # $a JIPDSUR
852 # # $a JIPDSUR
990 # # $a 356.903/BPK/P/2011
990 # # $a 356.904/BPK/P/2011
Content Unduh katalog