Cite This        Tampung        Export Record
Judul Tradisi otok-otok: Studi tentang mechanism of survivae masyarakat madura di surabaya/ Drs. Sukaryanto, M.Si., Drs. Muryadi
Pengarang Sukaryanto
Muryadi
Penerbitan Surabaya Lembaga Penelitian Universitas Airlangga 2004
Deskripsi Fisik vi, 43 hlm.; 29 cm
Subjek SEJARAH PENELITIAN
Abstrak [Lokal Konten-Surabaya(37)]
RINGKASAN : Kebertahanan suatu kelompok masyarakat di suatu wilayah tertcntu dapat diwujudkan inelalui hubungan simbosis mutualisme antarwarganya. Apalagi kelompok masyarakat itu di lokasi yang bukan tanah leluhurnya, interaksi harus bnanyak dilakukan,baik interaksi yang bersifat profit oriented maupun non profit. Warga Madura di perantauan memiliki daya kebertahanan yang bisa diandalkan. Di samping keberadaan solidaritas di kalangan mereka sangat tinggi, mereka memiliki satu bentuk wahana yang mampu memberikan gerak dan interaksi secara terencana, yakni tradisi otok-otok. Sebagai pennasalahan riset yakni (1) Bagaimanakah tradisi Otok-otok dapat hidup dan berkembang di kalangan masyarakat pendukimgnya, yakni warga asal Madura di Surabaya11 (2) Mengapa tradisi Otok-otok dapat memfasilitasi warga pendukungnya untuk dapat bertahan hidup di tanah rantau? (3) Adakah kemungkinan tradisi Otok-otok digunakan alat bagi implementasi kebijakan pemerintah daerah, khususnya Pemkot Surabaya dalam hal pengentasan kemiskinan? Metode yang digunakan dalam riset ini yakni metode etnografi,yakni memahami makna perilaku suatu kelompok etnis. Metode pengumpulan data dengan metode wawancara mendalam (indepth interview) dan partisipasi terlibat. Sebagai hasilnya bahwa tradisi otok-otok (jenis thok-ari) dapat menjadi sarana bagi interaksi warga Madura di tanah rantau. Di samping itu, bahwa tradisi otok-otok tidak saja memfasilitasi warga/anggotanya untuk bertahan di suatu daerah, melainkan juga telah menjadi sebuah ajang bergengsi di kalangan warga etnis madura di rantau. Selain itu, juga dapat digunakan sebagai sarana bagi tujuan-tujuan tertentu. Selain itu, budaya otok-otok dapat dijadikan sarana bagi tujuan-tujuan konstruktif oleh pihak-pihak yang berkompeten, baik menyangkut pembangunan sarana fisik maupun tujuan kemanusiaan. Katakunci: Otok-otok, Madura
Catatan hlm. 37-38
Bahasa Indonesia

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
D0000000224 CLp-D13/2004-365 [37] Dapat dipinjam DISPERPUSIP JATIM - Ruang Deposit Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 JATIM-06090000034643
005 20160303155356.0
006
007
008 ind
035 0010-060900000034643
040 # # $a JIPDSUR
082 # # $a 900
090 # # $a CLp-D13/2004-365 [37]
100 # # $a Sukaryanto
245 # # $a Tradisi otok-otok: Studi tentang mechanism of survivae masyarakat madura di surabaya/ $c Drs. Sukaryanto, M.Si., Drs. Muryadi
260 # # $a Surabaya $b Lembaga Penelitian Universitas Airlangga $c 2004
300 # # $a vi, 43 hlm.; 29 cm
500 # # $a 0
504 # # $a hlm. 37-38
520 # # $a RINGKASAN : Kebertahanan suatu kelompok masyarakat di suatu wilayah tertcntu dapat diwujudkan inelalui hubungan simbosis mutualisme antarwarganya. Apalagi kelompok masyarakat itu di lokasi yang bukan tanah leluhurnya, interaksi harus bnanyak dilakukan,baik interaksi yang bersifat profit oriented maupun non profit. Warga Madura di perantauan memiliki daya kebertahanan yang bisa diandalkan. Di samping keberadaan solidaritas di kalangan mereka sangat tinggi, mereka memiliki satu bentuk wahana yang mampu memberikan gerak dan interaksi secara terencana, yakni tradisi otok-otok. Sebagai pennasalahan riset yakni (1) Bagaimanakah tradisi Otok-otok dapat hidup dan berkembang di kalangan masyarakat pendukimgnya, yakni warga asal Madura di Surabaya11 (2) Mengapa tradisi Otok-otok dapat memfasilitasi warga pendukungnya untuk dapat bertahan hidup di tanah rantau? (3) Adakah kemungkinan tradisi Otok-otok digunakan alat bagi implementasi kebijakan pemerintah daerah, khususnya Pemkot Surabaya dalam hal pengentasan kemiskinan? Metode yang digunakan dalam riset ini yakni metode etnografi,yakni memahami makna perilaku suatu kelompok etnis. Metode pengumpulan data dengan metode wawancara mendalam (indepth interview) dan partisipasi terlibat. Sebagai hasilnya bahwa tradisi otok-otok (jenis thok-ari) dapat menjadi sarana bagi interaksi warga Madura di tanah rantau. Di samping itu, bahwa tradisi otok-otok tidak saja memfasilitasi warga/anggotanya untuk bertahan di suatu daerah, melainkan juga telah menjadi sebuah ajang bergengsi di kalangan warga etnis madura di rantau. Selain itu, juga dapat digunakan sebagai sarana bagi tujuan-tujuan tertentu. Selain itu, budaya otok-otok dapat dijadikan sarana bagi tujuan-tujuan konstruktif oleh pihak-pihak yang berkompeten, baik menyangkut pembangunan sarana fisik maupun tujuan kemanusiaan. Katakunci: Otok-otok, Madura
520 # # $a [Lokal Konten-Surabaya(37)]
650 # # $a SEJARAH $v PENELITIAN
700 # # $a Muryadi
850 # # $a JIPDSUR
852 # # $a JIPDSUR
999 # # $a CLp-D13/2004-365/4292-2005
Content Unduh katalog