04307 2200277 4500001002100000005001500021035002000036040001200056082001500068090002700083100001600110245020500126260007600331300003500407504002700442520003000469520336200499650001903861650003003880850001203910852001203922999002703934008003903961700001704000990001204017INLIS00000000001877720170620102230 a0010-0617000441 aJIPDSUR a303.330 72 aCB[G]-D13/2016-291 [2]0 aEdy Jauhari1 aKesantunan Kritik dalam Masyarakat Etnik Madura Kajian Pemberdayaan Fungsi Bahasa sebagai Sarana Kontrol Sosial :blaporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2016 /cEdy Jauhari aSurabaya :bLembaga Penelitian dan Inovasi Universitas Airlangga,c2016 axiv, 67 hlm :bilus. ;c30 cm. aBibliografi: hlm 58-60 a[Lokal Konten-Madura (2)] aKritik mempunyai fungsi yang sangat penting dalam hidup bermasyarakat, yaitu sebagai salah satu sarana kontrol sosial.Kontrol sosial adalah suatn mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai dengan norma dan lata nilai yang berlaku(Roucek, 1965;Berger, 1978; Soekanto, 2007). Dalam ilrnu sosiologi, kontrol sosial ini sering dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kontrol sosial kursif dan kontrol sosial persuasif.Yang pertama bersifat represif atau memaksa.Bentuknya bisa berupa hukuman atau bahkan berupa tindakan fisik yang bersifat kekerasan.Yang kedua tidak bersifat represif, tetapi bersifat persuasif, menggunakan tindakan-tindakan linguistik atau tindakan verbal.Kritik tennasuk kontrol sosial yang bersifat persuasif. Jadi, melakukan kritik sesimgguhnya adalah melakukan kontrol.Melakukan kontrol berarti mengendalikan atau mencegah perilaku yang menyimpang agar kembali nonnal. Dalam teori tindak tutur {speech act theory), dikenal sebagai tindak tutur yang rawan mengancam muka (Brown dan Levinson, 1987). Dikatakan demikian karena tindak tutur ini pada umumnya dilakukan dengan cara memberikan penilaian buruk atau penilaian negatif {negative evaluation) terhadap perilaku, perbuatan, atau tindakan yang telah dilakukan oleh penerima kritik (Nguyen, 2005). Oleh karena itu, kritik dalam berbagai budaya sering harus dikemukakan dengan hati-hati, dengan strategi kesantunan yang tepat, dengan formula semantik yang tepat, dengan modifier yang sesuai, dan dikemukakan dalam konteks yang tepat sesuai dengan norma-norma sosiobudaya yang berlaku.Jika hal ini diabaikan, tnaka kritik rawan memicu ketegangan atau bahkan konflik di antara pelaku kritik (criticizer) dan penerima kritik {recipient). Penelitian ini mengkaji tindak tutur mengkritik yang dikaitkan dengan fungsinya sebagai sarana kontrol sosial dalam masyarakat etnik Madura.Kajian difokuskan dalam ranah perkantoran.Ranah ini dipilih karena struktur power (atasan-bawahan) dalam ranah ini cukup jelas. Kejelasan struktur power ini diharapkan dapat memberikan keinudahan bagi peneliti ketika menganaisis data, khususnya menyangkut penggunaan strategi-strategi kritik yang dipengaruhi oleh perbedaan power.Di sampmg itu, kritik yang dikaji dalam penelitian ini hanya dikhususkan pada kritik yang dikemukakan secara lisan (kritik Iisan) dalam interaksi yang bersifat face to face interaction (tatap muka).Kritik yang dikemukakan secara tertulis melalui media cetak tertentu, atau dikemukakan secara lisan, tetapi tidak dalam interaksi yang bersifat face to face interaction tidak dimaksukkan sebagai data dalam penelitian ini. Ada tiga masalah pokok yang akan dikaji dalam penelitian ini. Pertama, kajian itu menyangkut penggunaan atau distribusi strategi MKV (strategi Melakukan Kritik secara Verbal I do the criticism) dan strategi MKH (strategi Melakukan Kritik dalam Hati/ don't do the criticism) dan kaitannya dengan intensitas kritik sebagai sarana control social. Kedua, kajian dititikberatkan pada pengungkapan strategi MKV dalam berbagai konteks situasi berdasarkan parameter Publik dan non-Publik (±Pu) dan kaitannya dengan konteks-konteks kritik yang disukai dan yang tidak disukai.Ketiga, kajian dikonsentrasikan pada penggunaan strategi Kritik Langsung (KL) dan strategi Kritik Tidak Langsung (KTL) aKONTROL SOSIAL aSOSIAL INTERAKSI - KRITIS aJIPDSUR aJIPDSUR aCB[G]-D13/2016-291 [2]170620 | | | 0 aDwi Purnanto aDPK7561