02603 2200289 4500001002100000005001700021008004100038035002400079040001200103082002600115090002200141100002400163245024000187260007500427300003500502504003100537521003300568650002900601650005800630700001600688700001600704850001200720852001200732990002400744999003400768520151100802INLIS00000000001260620160408145638.0  0010-041600000000033 aJIPDSUR042[23]a613.285 220 723 aCB[G]-D13/2015-580 aDjoko Agus Purwanto10aLaw enforcement on iodine deficiency disorders(IDD) in district of Java :bLaporan Akhir Penelitian Unggulan Strategis NasionalcProf. Dr. Djoko Agus Purwanto, Apt. M.Si, Prof. dr. Adi Utarini, mSc, MPH, PhD., dr. Budi Wiweko, Sp.OG(K) aSurabaya :bLembaga Penelitian dan Inovasi Universitas Airlanggac2015 aix, 106 lembar :bilusc29 cm. aBibliografi : lembar 79-80 aUntuk Mahasiswa dan Peneliti 4aGARAM IODIUMvPENELITIAN 4aGARAM IODIUMvPENELITIANxUNDANG-UNDANG DAN PERATURAN0 aAdi Utarini0 aBudi Wiweko aJIPDSUR aJIPDSUR a2015-58/23.071-2016 aCB[G]-D13/2015-58/23.071-2016 aLatar Belakang: Dalam rangka meningkatkan kesadaran mengenai Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), pengawasan untuk aktifitas produksi, distribusi dan konsumsi garam beiyodium diperlukan untuk menjamin seluruh proses memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 dengan menggunakan metode rapid test pada seluruh provmsi di Indonesia menunjukkan bahwa proporsi rumah tangga mengkonsumsi garam beiyodium masili di bawah 90%. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa apakah pemerintah daerah telah memberikan pengarahan, perencanaan, pengaturan dan pengendalian produksi serta distribusi garam melalui pembatasan, larangan dan penegakan sesuai dengan peraturan vang berlaku. Tujuan: Menganalisis efektifitas peraturan daerah mengenai GAKY dan pengetahuan masyarakat (produsen, pedagang, dan konsumen garam) serta mengidentifikasi pola konsumsi garam beiyodium pada 2 Kabupaten di Jawa Timur (Pasuruan dan Gresik), Jawa Tengah (Magelang dan Temanggung) serta Jawa Barat (Depok dan Purwakarta) Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional Ada dua tahap penelitian yaitu kuantitatif dan kualitatif . Untuk tahap kualitatif informan dalam penelitian ini adalah masyarakat dan pedagang, Sedangkan untuk tahap kuantitatif dilakukan survei teiiiadap kandungan yodium dari garam yang berlabel "garam beiyodium", serta garam rumah tangga dengan melibatkan 96 rumah tangga per kabupaten atau 192 sampel per provmsi