03282 2200325 4500001002100000005001500021035002500036008003900061040001200100082001500112090002300127100001800150245029800168260007600466300003600542500006900578504002800647520210000675521002002775650001702795850001202812852001202824999002202836084002202858041000802880043001302888710002802901990001502929990001202944INLIS00000000001254020170517024029 a0010-031600000000333170517 | | |  aJIPDSUR a636.080 72 aCB[G]-D13/2015-1870 aTri Nurhajati1 aProduksi inokulan selulolitik dan aplikasinya untuk biodegradasi dalam rekayasa formula pakan sebagai upaya peningkatan kualitas produksi broiler dalam rangka menunjang ketahanan pangan :btahun ke 2 dari rencana 2 tahun /cdrh.Tri Nurhajati, M.S., Prof. Dr. Koesnoto Soepranianondo, drh., MS. aSurabaya :bLembaga Penelitan dan Inovasi Universitas Airlangga,,c2016 aiii, 82 hlm. :bilus. ;c30 cm. aPenelitian dilaksanakan 2 tahun. Tahun 1 dilaksanakan tahun 2015 aBibliografi : hlm 74-79 aPermasalahan yang dihadapi dalam pengembangan produksi peternakan antara lain adanya kesenjangan antara kebutuhan dengan ketersediaan bahan pakan ternak. Untuk menjaga kontinuitasnya maka dapat dimanfaatkan bahan-bahan yang berasal dari hasil samping pertanian. Namun, kendala yang dihadapi adalah kandungan protein rendah, serat kasar tinggi serta efisiensi kecernaan rendah disebabkan adanya ikatan antara selulosa, hemiselulosa dan lignin. Dalam hal ini pengembangan inokulan selulolitik sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas nutrien bahan pakan dan kualitas produk unggas. Tujuan jangka panjang dan target khusus: identifikasi gen pengkode 16S DNA inokulan bakteri asam laktat, BAL yang telah teridentifikasi tersebut perlu diuji kemampuannya dalam hal ketahanan terhadap keasaman (pH rendah), serta ketahanan terhadap garam empedu, mengetahui dosis optimum inokulan dalam menurunkan selulosa dan meningkatkan protein kasar pada bekatul, menghasilkan formula pakan yang berpengaruh terhadap kadar Omega 6 eikosatetraenoat dan dokosatetraenoat pada daging ayam . Metode: Tahun pertama terdiri dua tahap: 1. Isolasi DNA, identifikasi gen pengkode 16S DNA dilanjutkan dengan mengetahui amplifikasi DNA dengan PCR pada isolat tersebut; 2. Isolat BAL yang telah teridentifikasi tersebut perlu diuji kemampuannya dalam hal ketahanan terhadap keasaman (pH rendah), serta ketahanan terhadap garam empedu. Penelitian tahun pertama merupakan penelitian deskriptif yang secara umum bertujuan untuk mengetahui identifikasi gen penyandi 16S DNA, Amplifikasi DNA dengan PCR serta mengetahui aktivitas enzim dari isolat bakteri selulolitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji biokimiawi serta susunan nukleotida dan pohon filogenetik, maka berhasil diidentifikasi bakteri Lactobacillus rhamnosus TG 15. Isolat tersebut memiliki ketahanan terhadap pH 2 (9.3 x 106 CFU/ml) , ketahanan terhadap garam empedu (2.4 x 107 CFU/ml) serta kemampuan penghambatan terhadap bakteri pathogen Escherichia coli (diameter hambatan 2.5 mm) dan Staphylococcus aureus (diameter hambatan 2.5 mm). aMasyarakat umum aPAKAN TERNAK aJIPDSUR aJIPDSUR aCB[G]-D13/2016-73 aCB[G]-d13/2016-73 aInd aa-io--ji aKoesnoto Soepranianondo a23213-2016 aDPK5043