03358 2200265 4500001002100000005001700021008004100038035002400079040001200103082002200115090002200137100001300159245021200172260009600384300003400480500005900514504002900573520236400602650003802966700001603004850001203020852001203032990001503044999003303059INLIS00000000001251620160404090223.0  0010-031600000000309 aJIPDSUR 2[23]a658.022 072 aCB[G]-D13/2015-71 aMusta in aPemberdayaan UMKM yang ditekuni keluarga miskin pasca terjadinya bencana :blaporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2015 /cProf.Dr.Mustain Mashud,Drs.,M.Si., Dra. Udji Aisyah, M.Si aSurabaya:bLembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga,c2015 aiv, 60 lbr. :bilus.;c30 cm. aPenelitian Tahun ke 1 dari rencana 2 Tahun. Tahun 2015 aBibliografi : hlm. 55-56 aDi kalangan para pelaku UMKM yang tinggal di daerah rawan bencana, mereka bukan saja terancam menjadi korban bencana yang terpaksa harus kehilangan tempat tinggal dan kehilangan tempat bergantung hidup, tetapi juga terancam kegiatan produksinya akan berhenti, dan ketika modal yang dimiliki terserap habis untuk membiayai hidup sehari-hari selama terjadi bencana, maka untuk membangkitkan kembali usaha yang mereka tekuni niscaya bukanlah hal yang mudah. Sebuah keluarga miskin yang sehari-hari menggantungkan hidup dari UMKM, bukan tidak mungkin mereka akan terancam gulung tikar, dan terpaksa memulai merintis usaha baru untuk tempat bergantung hidup keluarganya. Seperti petani yang gagal panen ketika sawahnya terendam banjir dan kesulitan ketika hendak memulai kembali menggarap sawahnya karena tidak memiliki modal yang cukup, keluarga miskin yang menekuni usaha berskala mikro, kecil dan menengah (UMKM) seringkali juga mengalami kesulitan ketika tempat usaha dan kegiatan produksinya terpaksa berhenti karena terjadi bencana. Seorang pelaku UMKM yang sempat berhenti produksi selama satu bulan, misalnya, bukan tidak mungkin mereka akan kehilangan pelanggan, karena tempat di mana mereka menjual komoditi yang dihasilkan telah tergantikan oleh pelaku UMKM yang lain. Studi yang tengah diusulkan ini, secara garis besar bermaksud mengkaji beberapa permasalahan sebagai berikut: (1) Sejauhmana bencana yang dialami pelaku UMKM mempengaruhi proses pengikisan modal dan proses recovery usaha yang mereka kembangkan sebelumnya?; (2) Dari manakah asal sumber permodalan pelaku UMKM untuk memulai kembali usahanya pasca terjadinya bencana? Termasuk di sini siapakah pihak-pihak yang fungsional dan membantu upaya recovery usaha yang mereka tekuni?; dan (3) Bagaimana gambaran mekanisme survival yang dikembangkan keluarga miskin pelaku UMKM untuk menghadapi dampak bencana? Studi im menurut rencana akan dilakukan di Kabupaten Bojonegoro dan Kediri. Studi ini penting untuk dilakukan, karena nyaris setiap tahun di berbagai daerah di Provinsi Jawa Timur senantiasa terjadi bencana, baik itu bencana banjir, tanah longsor mau pun bencana letusan gunung berapi. Dengan pendekatan yang tepat dan program intervensi yang kontekstual, diharapkan dampak bencana yang menimpa masyarakat, khususnya pelaku UMKM akan dapat segera ditasi dan dicarikan jalan keluarnya. aUSAHA KECIL-MANAJEMENvPENELITIAN aUdji Aisyah aJIPDSUR aJIPDSUR a23083-2016 aCB[G]-D13/2015-71/23083-2016