03027 2200301 4500001002100000005001700021008004100038035002400079040001200103041000800115082002600123090002200149100002000171245036100191260009700552300003100649500004800680504002800728520178600756521002002542650005002562700002002612700002102632850001202653852001202665990001502677999003302692INLIS00000000001241720160331142943.0  0010-031600000000210 aJIPDSUR aInd042[23]a633.883 820 724 aCB[G]-D13/2015-55 aHerra Studiawan aPengaruh ekstrak umbi bidara upas (Merremia mammosa Hall.) terhadap fagositosis makrofag mencit yang diinfeksi mycobacterium tuberculosis dan virus influenza A subtipe HINI :blaporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2015 /cDrs. Herra Studiawan, MS, Apt., Prof. Dr. Mangestuti Agil, MS.,Apt.,Neny apurwitasari, S. Farm, M.Sc, Apt. aSurabaya :bLembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga,c2015 a45 lbr. :bilus. ;c30 cm. aTahun ke 1 dari rencana 2 tahun. tahun 2015 aBibliografi : hlm 43-45 aUmbi Bidara Upas (Merremia mammosa Hall.) teiah digunakan masyarakat Madura secara turun temurun dari generasi ke generasi sebagai obat anti tuberkulosis. Pada temuan lanjutan, pcneliti menemukan bahwa penduduk Sampang Madura yang juga menggunakan umbi bidara upas untuk mengatasi gelajala penyakit pernafasan dan tenggorokan. Umbi bidara upas dianggap mampu meningkatkan ketahanan terhadap serangan penyakit terutama pada penyakit di saluran pernafasan. Hal ini ada beberapa kemungkinan, yang pertama adalah kemampuan umbi bidara upas untuk meningkatkan sistem imunitas seseorang, atau karena Kcmampuan umbi bidara upas sebagai antiinfeksi yang menghambat pertumbuhan bakteri ataupun virus penyebab penyakit pernafasan. Selain MTB mikroba yang menyerang pernafasan adalah virus terutama virus influenza. Gejala penyakit influenza antara lain sakit pada tenggorokan, demam, batuk dan sesak nafas. Orang Madura sering menggunakan umbi bidara upas untuk mengatasi gejala tersebut di atas. Pada tahun 2009 merebak wabah penyakit influenza yang menewaskan ribuan orang di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza H1N1. Penelitian ini membuktikan aktivitas ekstrak etil asetat umbi Bidara Upas pada virus H1N1 dengan penghambatan titer virus sebesar 93,75 % pada konsentrasi 1000 ppm pada virus yang diinokulasi pada Telur Ayam Berembrio. Uji toksisitas menunjukkan bahwa pemberian 1000 ppm ekstrak tidak menimbulkan kematian pada Telur Ayam Berembrio setelah diinokulasikan selama 3 x 24 jam. Temuan mi memberi kontribusi kepada upaya penemuan obat antivirus H1N1 yang masih mengancam dunia dengan pandemik global di kemudian hari. Pekeijaan penelitian selanjutnya yang akan dilakukan adalah persiapan hewan coba untuk uji aktivitas anti tuberculosis secara in vivo. aMasyarakat Umum04aTANAMAN OBAT-OBATAN - FARMAKOLOGIvPENELITIAN aMangestuti Agil aNeny Purwitasari aJIPDSUR aJIPDSUR a23068-2016 aCB[G]-D13/2015-55/23068-2016