02920 2200265 4500001002100000005001700021008004100038035002400079040001200103082002200115090002300137100001900160245026700179260009700446300003700543500007200580504002700652520185900679650002302538700002002561850001202581852001202593990001502605999003402620INLIS00000000001240420160321135120.0  0010-031600000000197 aJIPDSUR042[23]a615.372 072 aCB[G]-D13/2015-1020 aJola Rahmahani10aKajian pengendalian brucellosis melalui aplikasi penggunaan vaksin subunit lipopolisakarida Brucella abortus STRAIN S19 :blaporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2015 /cDr. Jola Rahmahani, drh.,M.Kes.,Dr. Rr. Ratih Ratnasari, drh., SU aSurabaya :bLembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga,c2015 aviii, 25 lbr. :bilus. ;c30 cm. aPenelitian dilaksanakan 2 tahun tahun ke-1 dilaksanakan tahun 2015. aBibliografi: hlm 24-25 aBrucellosis merupakan salah satu penyakit menular pada sapi yang disebabkan Brucella abortus dan bersifat zoonosis. Di Indoneisa brucellosis pada sapi termasuk penyakit strategis sehingga penanggulangan dan pengendaliannya mendapatkan prioritas utama dari pemerintah. Upaya yang dilakukan untuk mencegah timbulnya infeksi B. abortus pada sapi adalah dengan vaksinasi menggunakan vaksin aktif. Pembentukan antibodi dan tingkat protektivitas yang dhasilkan oleh vaksin sangat tergantung dari komponen vaksin yang diberikan, apakali berbentuk whole molecule atau sub unit dari B. abortus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan lipopolisakarida (LPS) B abortus sebagai vaksin subunit, menganalisis respons imun humoral dengan terbentuknya antibodi protektif berdasarkan subkelas immunoglobulin dan menganalisis respons imun seluler dengan ler ebntuknya IL-2 dan IFN-y. Isolasi LPS dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan fenol. LPS kemudian dimurnikan dan difonnulasi dengan adjuvant Al(OH)2 untuk digunakan sebagai vaksin subunit. Sebanyak 60 ekor mencit Balb/C jantan umur 8 minggu dibagi menjadi 3 kelompok, yakni P0 sebagai kontrol tidak divaksin , PI diberi vaksin aktif B abortus dengan dosis 7-20x 10 sel dan P2 diberi vaksin subunit LPS dengan dosis 20 ng/ekor. Imunisasi pertama diberikan pada umur 4 minggu dan imunisasi kedua pada umur 8 minggu. Dua minggu setelah booster terakhir dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan subkelas immunoglobulin (Ig A, Ig M, Ig Gl, Ig G2a, Ig G2b dan Ig G3), IFN-y dan IL-2. Hasil penelitian sementara menunjukkan, LPS bersifat antigenik dan memliki reaktivitas spesifik terhadap beberapa jenis antibodi, yakni anti-LPS B abortus asal mencit, anti-£. abortus asal mencit, anti-£. abortus asal kelinci dan anti-B. abortus asal sapi. LPS juga tidak bersifat toksik pada mencit dan kelinci.04aVAKSINvPENELITIAN aRatih Ratnasari aJIPDSUR aJIPDSUR a23115-2016 aCB[G]-D13/2015-102/23115-2016