03346 2200313 4500001002100000005001500021035002500036008003900061040001200100082002200112090002300134100001800157245027300175260007600448300003300524500004800557504002300605520224800628650001502876850001202891852001202903999002202915084002202937041000802959043001302967710002502980990001503005990001203020INLIS00000000001240020170530074508 a0010-031600000000193170530 | | |  aJIPDSUR a636.214 207 2[23] aCB[G]-D13/2015-1030 aPudji Srianto1 aRancang bangun pengatur suhu pintar untuk meningkatkan angka kebuntingan pada sapi perah berbasis temperatur basal :blaporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2016 /cProf.Dr. Pudji Srianto,drh., M.Kes.,Prof.Dr. Sri Pantja Madyawati,M.Si.,drh. aSurabaya :bLembaga Penelitian dan Inovasi Universitas Airlangga,c2016 avii,33hlm :bilus. ;c29 cm. aTahun ke-2 dari rencana 2 tahun. Tahun 2016 aBibliografi Hlm 22 aPenelitian yang berjudul Rancang Bangun Pengatur Suhu Pintar Untuk Meningkatkan Angka Kebuntingan Pada Sapi Perah Berbasis Temperatur Basal ini pada tahun pertama bertujuan untuk mencari adanya perbedaan suhu tubuh sapi perah dan suhu tubuh sapi perah yang 'sedang birahi, perbedaan suhu ini yang akan dijadikan marker dalam menciptakan thermometer pintar. Sesuai dengan skema penelitian tahun pertama, maka dilakukan gertak birahi pada sapi perah dengan menggunakan hormon prostaglandin F2CI sebanyak 50 ekor pola satu kali, ketika sapi tersebut birahi dilakukan inseminasi, 50 ekor sapi yang di inseminasi mewakili dataran tinggi dan 50 ekor sapi perah yang di inseminasi mewakili dataran rendah. Sebelumnya juga telah dilakukan peeriksaan tenperatur rektum terhadap 50 ekor sapi perah pada berbagai status reproduksi, Hasil Penelitian yang berhasil didapat, meliputi, rataan temperatur pada sapi iaktasi berbagai status reproduksi sebanyak 50 ekor; rataan temperatur sapi perah yang birahi akibat penyuntikan hormon prostaglandin F2a sebanyak 50 ekor; rataan temperatur sapi perah mewakili dataran tinggi sebanyak 50 ekor dan rataan temperatur dari 50 ekor sapi perah yang mewakili dataran rendah adalah sebagai berikut 1). Temperatur rektum dari 50 sapi perah Iaktasi dengan berbagai status reproduksi yang berbeda mempunyai rataan suhu rektum 37,82°C ± 0,839 dengan kelembaban 81%.2).Temperatur rektum dari 50 ekor sapi perah saat birahi dan inseminasi akibat penyuntikan hormon prostaglandin F2a mempunyai rataan 38,62°C ± 0,246 dengan kelembaban 78% 3).Temperatur rektum dari 50 ekor sapi perah saat birahi dan inseminasi di KUD Tunas Setia Abadi - Nongkojajar mewakili dataran tinggi mempunyai rataan 37,722 °C ± 0,533 dengan kelembaban 75% dan 4).Temperatur rektum dari 50 ekor sapi perah saat birahi dan inseminasi di Kecamatan Grati mewakili dataran rendah mempunyai rataan 38,208°C ± 0,682 dengan kelembaban 57%. Serum darah diperoleh dari 10 ekor sapi perah dengan berbagai status reproduksi mempunyai rataan kadar hormon progesteron sebesar 7,25 ng/ml; 10 ekor sapi perah yang birahi karena penyuntikan hormon prostaglandin mempunyai kadar hormon progesteron dalam serum sebesar 0,2 ng/ml , 10 ekor sapi perah yang birahi aSAPI PERAH aJIPDSUR aJIPDSUR aCB[G]-D13/2016-70 aCB[G]-D13/2016-70 aInd aa-io--ji aSri Pantja Madyawati a23116-2016 aDPK5556