03825 2200277 4500001002100000005001700021008004100038035002400079040001200103082002100115090002300136100002400159245026700183260009700450300003500547500007100582504002700653520272600680650003703406700001603443850001203459852001203471990001503483990001503498999003403513INLIS00000000001229320160311104635.0  0010-031600000000086 aJIPDSUR 2[22]a579.380 72 aCB[G]-D13/2015-1460 aSuryani Dyah Astuti10aOptimasi Produksi Porfirin untuk Aplikasi Terapi Fotodinamik Infeksi Bakteri dengan Iluminasi Led dan Medan Magnet :blaporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2015 /cDr.Suryani Dyah Astuti,S.Si., M.Si, Dr. Abdurachman, dr, M.Kes., PA(K) aSurabaya :bLembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga,c2015 aix, 51 lbr. :bilus. ;c30 cm. aPenelitian dilakukan 3 tahun, tahun ke-3 dilakukan pada tahun 2015 aBibliografi: hlm 38-40 aPenelitian ini bertujuan menghasilkan produk porphyrin fotosensitiser yang efektif dan aman untuk aplikasi medis terapi fotodmamik karena infeksi bakteri. Porphyrin fotosensitiser adalah intermediat dari biosintesis tetrapyrrole seperti klorofil, heme dan vitamin B12. Porphyrin secara luas dikomersialkan sebagai obat penyakit liver dan terapi kanker, infeksi bakteri serta acne vulgaris. Penelitian ini urgen untuk dilakukan, karena sampai saat uu porphyrin derivatif dihasilkan dari darah binatang seperti sapi. Produk porphyrin yang dihasilkan rentan terkontaminasi dan berbahaya jika digunakan pada aplikasi medis, dengan merambahnya penyakit sapi gila (Mad Cow Disease) dan penyakit hewan lainnya. Sehingga peilu alteraatif produksi porphyrin yang aman dan relatif murah baik organik maupun me Penelitian ini dilaksanakan selama 3 tahun. Hasil penelitian tahun pertain a. nenunjukkan bahwa fotosensitiser bakteri fotosintetik yang diisolasi dari sungai Ngag. i memiliki spektrum 412 dan 337 (aerob), 402 nm dan 339 nm (anaerob). Hasil optimasi pemaparan LED ungu 409 nm dan medan magnet 1,8 mT meningkatkan pertumbuhan bakteri aerob 184% (intensitas 46 mW/cm2, 40 menit, dosis 110 J/cm2). Pemaparan LED biru 430 rim dan medan magnet 1,8 mT meningkatkan pertumbuhan koloni bakteri anaerob 111% (intensitas 68 mW/cra2, 50 menit, dosis 204 J/cm2). Hasil penelitian tahun kedua menunjukkan bah kuantitas eksogen klorofil dan gold nano particles (GNPs) yang aman untuk pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus adalah 0,25 mg/ml. Dosis pemaparan LED 469 nm dosis 4 J/crrf dan medan magnet dengan fotosensitiser klorofil efektif menurunkan jumlah koloni bakteri Staphylococcus aureus sebesar 75% sedangkan LED 541 nm dosis 14 J/cm" dengan fotosensitiser GNPs sebesar 81%. Berdasarkan hasil uji SEM menunjukkan pemaparan LED dan medan magnet berpengaruh terhadap dinding sel bakteri Staphylococcus aureus yang menyebabkan lisis sel. Penelitian tahun ketiga bertujuan untuk menghasilkan prototipe instrumen LED portalxl untuk aplikasi fotodinamik pada luka secara in vivo dengan eksogen fotosensitiser. Hasil penelitian menunjukkan LED biru 469 nm dengan dosis 0,82 J/cm2 dan eksogen fotosensitiser klorofil 0,2 mg/ml telah berhasil menyembuhkan luka pada mencit yang terinfeksi bakteri S.aureus dalam waktu 3 hari. Hasil uji LIP A pada mencit yang mendapat penyinaran LED dan eksogen fotosensitiser klorofil menunjukkan adaya perbaikan pembentukan kolagen mempercepat penyembuhan luka infeksi pada hari ke-3 untuk penyinaran LED biru yang menghasilkan tingkat kesembuhan 100%. Luaran penelitian yang diharapkan berupa protoi'oe instrumen LED portabel, publikasi pada seminar internasional danjurnal bertaraf intern asions/04aBAKTERI FOTOSINTETIKvPENELITIAN aAbdurachman aJIPDSUR aJIPDSUR a23160-2016 a23160-2016 aCB[G]-D13/2015-146/23160-2016