03187 2200337 4500001002100000005001700021008004100038020002200079035002400101040001200125041000800137082001700145090002500162100003200187245013300219250001100352260003400363300003600397500006200433504002000495520003300515520216800548521002002716650001102736650001402747700001802761850001202779852001202791990001502803999003102818INLIS00000000001212920160302095348.0  a978-602-8625-58-6 0010-021600000000261 aJIPDSUR aInd042[23]a297.74 aCB-D13/2015-103 [37] aMoh. Syahri Sauma,M,d1988- aProstitusi dan kyai :bDinamika dakwah di lokalisasi pelacuran kota surabaya /cMoh. Syahri Sauma, M.Kom.I, editor Mashud Sasaki aCet. 1 aSurabaya :bKemenag RI,c2015 aix, 144 hlm. :bilus. ;c23 cm. aDiterbitkan kerjasama dengan Lutfansah Mediatama Surabaya aAda bibliografi a[Lokal Konten-Surabaya (37)] aDalam buku ini, membahas dinamika dakwah, "Pendekatan Dakwah Ikatan Da'i Area Lokalisasi (IDIAL) Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Tirnur (MUI-JATIM) dalam Penutupan Lokalisasi Prostitusi Bangunsari Kota Surabaya (Kajian Aplikasi Fikih Dakwah)." Kyai yang dimaksud Da'i dalam buku ini adalah Ikatan Da'i Area Lokalisasi (IDIAL). Para Da'i yang berdakwah di pelacuran kota Surabaya. Dalam buku ini dibagi beberapa bab.: Pertama, berisi informasikan tentang prostitusi dan tantangan dakwah ke depan. Kedua, mengangkat tema konsepsi prostitusi untuk mengetahui bagaimana modernisasi dan prostitusi; PSK dan kehidupan sosial; mata rantai prostitusi dan lokalisasi prostitusi di Surabaya. Bab dua ini, menginformasikan apa yang terkait dengan gambaran umum sebuah prostitusi. Ketiga, tentang Dakwah Persuasif dan Networking, galian konsep-konsep dasar bagaimana berdakwah di lokalisasi prostitusi, agar da'i-da 'iyah tetap memegang prinsip dakwah, kaidah berdakwah, dimana dan kapan saja mereka berdakwah, meski dakwahnya di lokalisasi prostitusi. Dari konsep dasar ini, diharapankan lahir panduan berdakwah bagi aktivis dakwah. Bab Keempat, menyuguhkan profil dan parade dakwah IDIAL di lokalisasi pelacuran kota Surabaya. Bab Kelima, menganalisa dinamika dakwah prostitusi. Sehingga hasilnya adalahg ramuan antara konsep dasar dakwah di lokalisasi dan data lapangan di tempat pelacuran yang telah ditemukan, sehingga tersuguhkan proses dan pola baru dalam perkembangan ilmu dakwah sosial. Dalam bab ini penulis berharap pembaca memahami secara baik dinamika dakwah di lokaisasi prostitusi, serta mempunyai frame baru dalam memahami realitas sosial masyarakat lokalisasi. Bab Keenam, sebuah catatan akhir 'akademisi lokalisasi' yang menerangkan hasil petualangan penulis di lokalisasi pelacuran. Postscript menggambarkan keterbatasannya dalam menulis, menganalisa dan menyajikan tulisan ini karena buku ini lebih membahas hanya satu lokalisasi saja. Adapun data lokalisasi yang lainnya hanya sebagai informasi untuk research baru di luar buku ini, untuk menambah khazanah keilmuan dakwah. Kemudian epilog dari Dr. Sunarto, M.E.I sebuah refleksi dakwah prostitusi. aMasyarakat Umum 4aDAKWAH aPELACURAN aMashud Sasaki aJIPDSUR aJIPDSUR a22976-2016 aCB-D13/2015-103/22976-2016