03003 2200229 4500001002100000005001700021008004100038035002400079040001200103082002200115090002100137100002700158245013200185260008900317300002100406504002500427520222800452650003602680850001202716852001202728999003302740INLIS00000000000429520150806103850.0  0010-011500000000958 aJIPDSUR042[23]a658.154 072 aCLp-D13/2013-3170 aFitri Ismiyantid1960-00aPrediksi kesulitan keuangan melalui perangkat lunak berbasis corporate information disclosure /cDr. Fitri Ismiyanti, SE., MSi. aSurabaya :bLembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat Universitas Airlangga,c2013 a46 hlm. ;c30 cm aBibliografi : hlm.46 aPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengungkapan informasi perusahaan terhadap prediksi kesulitan keuangan. Pengungkapan informasi keuangan perusahaan merupakan penyediaan informasi atas kondisi keuangan yang dibutuhkan untuk pengoperasian secara optimal. Perusahaan membutuhkan pengungkapan atas laporan keuangan agar pihak investor dan kreditur dapat melakukan pengambilan keputusan agar investasi secara optimal. Dasar prediksi kesulitan keuangan yang akan diuji dalam penelitian ini adalah rasio-rasio keuangan dan pengungkapan informasi perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang diprediksi mengalami kesulitan keuangan dengan kriteria default point (B) berdasarkan asumsi Moddy's KMV (Cheng et. all. 2009) untuk menghitung default distance (DD) yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh perusahaan dari prediksi kesulitan keuangan. Penelitian ini juga meneliti perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia yang lebih menekankan pada perusahaan-perusahaan yang melakukan pengungkapan voluntari atas laporan yahuanannya kepada publik. penelitian ini menggunakan indeks pengungkapan yang terdiri dari 47 item pengungkapan sukarela(botosan, 997) dengan bobot tertentu. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi logistik biner dengan variabel tergantung prediksi kesulitan keuangan dan pengungkapan infomasi perusahaan. Variabel bebasnya adalah rasio-rasio keuangan terpilih yang memiliki koefisien korelasi yang besarnya lebih dari 0,7 karena koefisiensi lebih dari 0,7 dinilai memiliki korelasi yang kuat untuk menjelaskan rasio keuangan yang telah terpilih melalui uji korelasi dengan memilki rasio-rasio keuangan yang memiliki koefisien relasi diatas 0,7. berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan yang terpilih yaitu operate profit to capital, acid/test ratio, total asset turn-over, dan return on asset berpengaruh terhadap prediksi kesulitan keuangan. penelitian ini juga menunjukkan pengungkapan informasi perusahaan berpengaruh negatif terhadap produksi kesulitan keuangan, sehingga perusahaan yang mengungkpkan informasinya semakin terbuka, maka prediksi keuangan akan semakin rendah. 4aKEUANGANvPENELITIANxMANAJEMEN aJIPDSUR aJIPDSUR aCLp-D13/2013-317/19.532-2014