03512 2200289 4500001002100000005001700021008004100038035002400079040001200103082002600115090004200141100003700183245039900220260008900619300003000708504002900738520221100767521002602978650003403004650002903038700003703067700002803104850001203132852001203144990003303156999003303189INLIS00000000000429220151105132502.0  0010-011500000000955 aJIPDSUR042[23]a616.027 740 072 aCLp-D13/2013-338 ; CB[G]-D13/2014-1980 aSri Wigati Mardi Mulyani,d1966-10aPeran hipoksia terhadap penurunan apoptosis pada kultur bone marrow mesenchymal stem cell (BMSCs) sebagai bahan terapi defek kelenjar saliva akibat radiasi pengion :bLaporan akhir penelitian unggulan perguruan tinggi tahun anggaran 2014 /cpeneliti Sri Wigati Mardi Mulyani, drg., M.Kes., Dr. Ernie Maduratna Setiawati, drg., M.Kes., SpPerio. (K)., Dr. Eha Renwi Astuti, drg., M.Kes., SpRKG(K) aSurabaya :bLembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat Universitas Airlangga,c2013 a45 hlm. :bilus. ;c30 cm aBibliografi : hlm. 32-35 aKelenjar saliva yang merupakan salah satu organ tubuh yang seringkali terkena dampak akibat radiasi didaerah kepala dan leher yaitu terjadinya defek pada kelenjar saliva yang bersifat irreversible. (Pradhan et al., 2009). Defek pada kelenjar saliva dapat menyebabkan terjadinya penurunan produksi saliva yang sangat hebat yang disebut dengan xerostomia (Baum et al., 2009). Beberapa penelitian menunjukkan penurunan kualitas hidup penderita akibat defek pada kelenjar saliva setelah terapi radiasi (Feng et al., 2009). Hal itu perlu mendapatkan perhatian yang serius karena hingga saat ini kelainan ini masih belum ditemukan pengobatannya. Konsep terapi steam cell merupakan salah satu harapan baru sebagai terapi medis pada defek kelenjar saliva. Namun demikian minimnya viabilitas berupa daya tahan hidup dari stem cell yang ditransplantasikan menyebabkan efektifitas terapi stem cell ini menjadi berkurang (Kenichiro et al, 2005). Dugaan sementara yang mendasari menurunnya viabilitas dan fungsi stem cell adalah peningkatan kejadian apoptosis. Hal ini menunjukkan bahwa microenvironment pada jaringan yang rusak tidak kondusif untuk mendukung viabilitas stem cell.Microenvironment yang dimaksud salah satunya adalah kondisi hipoksia (Chow, 2001 dan Bizzari, 2006). Oleh karena itu perlu dilakukan pembuktian secara ilmiah bagaimana pengaruh prekondisi hipoksia terhadap kejadian apoptosis berapa dosis hipoksia pada proses kultur BMCs sehingga pada saat ditransplantasikan dapat berhasil. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah ketersediaan stem cell khususnya bone marrow mesenchymal stem cell yang adaptif sebagai terapi medis misalnya pada kasus defek kelenjar saliva akibat terapi radiasi didaerah kepala dan leher. Keberhasilan penelitian ini nantinya akan menjadi harapan baru sebagai salah satu terapi medis berbagai macam penyakit degeneratif lain seperti infark miokard, diabetes melitus dan lain-lain. Target khusus penelitian yang ingin dicapai adalah mendapatkan suatu bahan Bone Marrow Mesenchymal stem cell yang survive dan adaptif yang dibuat dalam kondisi hipoksia sehingga pada saat diaplikasikan sebagai bahan terapi stem cell pada defek kelenjar saliva tidak mengalami apotosis.1 aUsia 17 tahun ke atas 0aPENGOBATAN KLINISvPENELITIAN 4aTERAPI SERUMvPENELITIAN0 aErnie Maduratna Setiawatid1966-0 aEha Renwi Astutid1961- aJIPDSUR aJIPDSUR aCBg-D13/2014-198/21.396-2015 aCLp-D13/2013-338/19.553-2014