02482 2200265 4500001002100000005001700021008004100038035002400079040001200103082002000115090002000135100001900155245005900174250001100233260003800244300002500282504003100307520176100338521002602099650002102125850001202146852001202158990002302170990002302193JATIM-1211000000008420160920173645.0 ind  0010-121100000000084 aJIPDSUR 2[22]a297.609 2 a297.609 2 DJO s aDJOKO Dwiyanto aSerat pustoko rojo purwo/cDrs. Djoko Dwiyanto, M.Hum. aCet. 1 aYogyakarta :bPura Pustaka,c2006 ax, 408 hlm. ;c21 cm aBibliografi : hlm. 397-407 aBuku ini berisi tentangPRAKTEK keagamaan yang berpangkal tolak dari ajaran suci dan adat istiadat tradisional sering disebut dengan istilah Islam Kejawen. Sejarah penyebaran agama Islam di tanah Jawa yang dipelopori oleh wali sanga senantiasa memperhatikan tekstual agama serta konteks - tual budaya. Konsep Hinduisme dan Budaisme yang lebih dulu berkem bang diramu oleh para wali sedemikian rupa sehingga kedua nya mengalami transformasi kultural. Perubahan besar nilai teologis berjalan secara harmonls, tanpa ada kegoncangan dalam masyarakat Jawa. Kearifan historis yang diteladankan oleh wali sanga itu direkam dalam kitab-kitab suluk, yang berisi tentang ajaran tasawuf dan ngelmu kasampurnan. Di antaranya yaitu Suluk Wujil Sunan Bonang, Suluk Syekh Melaya, Suluk Ling Lung, Suluk Nyai Sujinah, Suluk Sesingir Lungit, Suluk Kumandhanging Jagat, Suluk Jinawi Adi, Suluk Tiyang Shalat. Karya sastra tersebut mengajarkan kehidupan sufisme Islam Kejawen. Dalam konteks kontemporer, ajaran kitab tersebut bisa digunakan sebagai piranti problem solving atas segala permasalahan yang silih berganti. Konsep teologis, sosiologis dan teologis suluk Islam Kejawen masih tetap relevan dengan keadaan sekarang. Dalam buku Serat Pustoko Rojo Purwo ini, diterangkan tata lak sana hubungan manusia dengan Tuhan, sesama dan lingkungannya secara selaras, serasi dan seimbang. Hubungan manusia dengan Tuhan adalah jumbuhing kawula Gusti, manifestasi khaliq dengan makhluknya. Hubungan manusia dengan sesamanya terungkap dengan istilah mangasah mingising budi, menciptakan tertib dunia yang berdasarkan keadilan_ sosial dan perdamaian abadi. Hubungan manusia dengan alam terangkum dengan idiom memasuh malaning bumi, memayu ha3runingrat, membuat kemakmur an jagat raya. aUntuk masyarakat umum aISLAM - BIOGRAFI aJIPDSUR aJIPDSUR a356.904/BPK/P/2011 a356.903/BPK/P/2011