02932 2200313 4500001002100000005001700021008004100038020001800079035002400097040001200121082001600133090001600149100001900165245005200184250001000236260003900246300003600285504003100321520206800352521002002420650003702440700001702477852001202494990002302506990002302529990002302552990002302575520002002598JATIM-1010000000020420160920150004.0 ind  a979-25-2725-9 0010-101000000000204 aJIPDSUR 2[22]a392.5 a392.5 PUR u aPurwadid1971- aUpacara pengantin jawa /cPurwadi, Enis Niken H aCet.1 aYogyakarta :bPanji Pustaka,c2007 axi, 428 hlm. :bilus. ;c21 cm. aBibliografi : hlm. 422-426 aUPACARA pengantin merupakan kejadian yang sangat penting bagi kehidupan individu maupun sosial. Secara individu, upacara pengantin akan merubah seseorang dalam menempuh hidup baru, mangun bale wisma. Lembaga keluarga yang dibangun perlu dibina agar mendatangkan suasana yang bahagia, sejahtera, aman, nyaman dan tentram. Oleh karenanya, diperlukan sikap yang penuh tanggung jawab, terprogram dan terpadu. Dalam hal ini, masing-masing anggota keluarga dituntutberperan aktif sesuai dengan kemampuannya. Segala ulat, patrap lan pangucap, harus seiya sekata, saiyeg saeka praya. Ditinjau dari aspek sosial, upacara pengantin mesti melibatkan pihak lain dalam masyarakat, bebrayan agung. Setidak- tidaknya kedua belah pihak pengantin pria dan wanita akan dilibatkan dengan disertai dua orang saksi dan wali. Penyelenggaraan prosesi pernikahan, duwegawe, yang paling seder- hana saja mengikutsertakan orang lain. Apalagi pesta penikah- an yang dilakukan secara besar-besaran, dengan mengun- dang kerabat dan handai taulan. Agar sembada lan kuncara, tentu saja membutuhkan sistem manajemen yang memadai. Dari hal-hal kecil sampai urusan pembeayaan yang sangat besar maka dianjurkan sekali agar seseorang mempunyai pe- ngetahuan mengenai pernak-pernik upacara pengantin adat Jawa. Buku Upacara Pengantin Jawa ini menguraikan secara sistematis, integral dan komprehensif mengenai tata cara pe- nyelenggaraan prosesi pernikahan itu. Dimulai dengan dasar- dasar filosofis berkeluarga, etika membangun rumah tangga dan tradisi lamaran. Selanjutnya dijelaskan tentang pasang tarub, slametan among tuwuh, ijab kabul, sungkeman, panggih hingga panyandra kirab temanten. Dibahas pula mengenai teknik mencari hari baik sesuai dengan pedoman petungan Jaivi. Su- paya deskripsinya bernuansa estetis, maka diambilkan con- toh-contoh kehidupan berkeluarga yang dipetik dari kitab- kitab Jawa Kuno, terutama Serat Centhini. Sebuah buku bermutu dan berguna yang sangat penting bagi setiap calon pengantin, orang tua, juru paes, budayawan, seniman dan masyarakat umum. Selamat membaca!* aMasyarakat Umum aPERKAWINAN-KEBIASAAN DAN UPACARA aENIS Niken H aJIPDSUR a356.490/BPK/P/2011 a356.489/BPK/P/2011 a340.229/BPK/P/2009 a340.230/BPK/P/2009 a[JawaNeka (43)]