03170 2200361 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059040002200100245008800122250002200210300003100232999002600263020002300289041000800312082001800320084001400338090002600352100003000378264005600408264001200464336002100476337003000497338002300527520213200550521003002682650002002712700002002732700003202752850001202784852001202796INLIS00000000097964520241010050938 a0010-1024000089ta241010s2024 jiio g ind  aJIPDSURbinderda00afacility planning /cRudi Nurdiansyah, Aisyah Larasati, Vertic Erdani Budi Darmawan aCetakan Juni 2024 aviii, 172 halaman ;c23 cm aCB-D.13.34/2024-00594 a978-623-114-968 -8 aeng 42[23]a658.5 1 a658.5 RUD aCB-D.13.34/2024-005940 aRudi Nurdiansyahepenulis 1aKota Malang :bLiterasi Nusantara Abadi Grup,c2024 c© 2024 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume2 aBuku teks perencanaan fasilitas mengadopsi pendekatan pragmatis terhadap perencanaan fasilitas. Tujuannya termasuk membekali siswa dengan panduan praktis tentang teknik menyusun tata letak fasilitas yang efisien. Buku ini memandu pembaca melalui pengumpulan data, analisis, dan pengembangan untuk membuat tata letak pabrik yang fungsional, menawarkan metode sistematis yang cocok untuk pemula. Meskipun menekankan pentingnya analisis kuantitatif, analisis ini juga menekankan kejelasan atas proses matematika yang kompleks. Dimulai dengan pengumpulan data dari berbagai departemen, Bab 2 menguraikan pentingnya informasi ini. Departemen pemasaran menyediakan data pelanggan yang mempengaruhi volume dan kemampuan produksi, sedangkan departemen teknik produk menyediakan gambar dan tagihan bahan baku. Kebijakan inventaris dan investasi, dipandu oleh keputusan manajemen, menentukan kebutuhan ruang dan jadwal produksi. Prinsip-prinsip ekonomi waktu dan gerak membentuk landasan untuk menghitung kebutuhan mesin dan personel, menyeimbangkan jalur perakitan, dan meratakan beban kerja sel manufaktur. Bab-bab selanjutnya mempelajari studi gerak dan waktu, pengembangan lembar rute, penyeimbangan jalur perakitan, analisis aliran material, dan desain stasiun kerja. Pertimbangan ergonomis, yang dibahas dalam Bab 7, sangat penting untuk perencanaan fasilitas yang efisien. Bab 8, 9, dan 12 membahas kebutuhan ruang layanan tambahan dan karyawan, serta teknik tata letak kantor. Analisis yang efektif dan pemahaman kriteria desain ditekankan sebagai hal yang penting untuk menghemat ruang dan meningkatkan efisiensi personel dan peralatan. Berbagai fungsi dan ruang seperti area penerimaan, pengiriman, dan kantor memerlukan perencanaan yang cermat, karena lokasi dan ukurannya berdampak langsung pada efisiensi operasional. Bab 10 dan 11 berfokus pada sistem penanganan material, menyoroti peran pentingnya dalam efisiensi dan keselamatan operasional. Pada akhirnya, kualitas desain bergantung pada analisis data menyeluruh, sehingga tata letak dan sistem material menjadi faktor penting dalam keberhasilan perusahaan. amahasiswa teknik Industri aTeknik Industri0 aAisyah Larasati0 aVertic Erdani Budi Darmawan aJIPDSUR aJIPDSUR