02370 2200385 4500001002100000005001500021035002000036006001800056007000300074008003900077040002200116043001200138245009200150250003700242300004300279020002200322041000800344082003200352084003200384100002300416264003700439264001100476336002100487337003000508338002300538520123600561650001201797651002901809651004401838700002401882700003301906850001201939852001201951990002101963INLIS00000000097797620240619091621 a0010-0624000144aa 000 0ta230906s2022 yoia 000 0 ind aJIPDSURbinderda aa-io-nt00aTenun Alor kabupaten Alor provinsi Nusa Tenggara Timur /cNuryahman, Dyah Chri Ekasmara aCetakan pertama,bSeptember 2022 avii, 133 halaman :bilustrasi ;c23 cm a978-602-356-490-3 aind042[23]a677.028 242 005 986 8 a677.028 242 005 986 8 NUR t0 aNuryahmanepenulis 1aYogyakarta :bKepel Press,c2022 a©2022 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aDalam perkembangannya tenun Alor terdiri dari tenun songket dam tenun ikat. Perbedaan mendasar Tenun ikat dan Tenun Songket adalah: Tenun Songket semua benang yang dipakai baik lungsi maupun pakan, serta benang yang dipakai untuk pembentukan motif diberi pewarna sebelum ditenun. Sedangkan untuk Tenun ikat, sebelum ditenun benang lungsi atau pakan diikat membentuk motif. Setelah diikat direndam dalam zat pewarna, kemudian dicuci, dijemur hingga kering. Setelah proses pewarnaan selesai, ikatan-ikatan motif dibuka, kemudian direntangkan pada alat tenun. Saat ini, tenun Alor mengalami perubahan fungsi serta perubahan tingkatan sosial, menuju pada masyarakat yang setara. Secara historis, pada masa lampau produksi dan konsumsi tenun Alor terbatas pada salah satu kelas tertentu saja. Masyarakat dan kebudayaan Alor memberikan hak prerogative atas tenun kepada keluarga bangsawan. Dalam masa demokrasi Pemerintah Daerah baik Kabupaten/Kota atau Provinsi melalui peraturan Gubernur, Bupati/Walikota mencanangkan pemakaian busana tradisional kain tradisional pada acara-acara ritual, upacara-upacara adat maupun pemakaian seragam kantor sebagai pakaian dinas. Bahkan untuk seragam sekolah juga menggunakan bahan tenun tradisional. 4aTenunan 4aAlor--xBarang kerajinan 4aNusa Tenggara Timur--xBarang kerajinan0 aDyah Chri Ekasmara, aDyah Chri Ekasmara,epenulis aJIPDSUR aJIPDSUR a08883/DPK/P/2023