01872 2200385 4500001002100000005001500021035002000036006001900056007000300075008004100078040002200119043001200141245007200153250003600225300004200261504002900303020002200332041000800354082001700362084001700379100003700396264003600433264003800469264001100507336002100518337003000539338002300569520078200592521002001374650001201394650002001406700003601426850001201462852001201474INLIS00000000097782820240531075127 a0010-0524000372 ga g b ta 2 1112t2019 a ia g b 00  aJIPDSURbinderda aa-io---10aKeterampilan anyaman rotan "mandare" /cTeti Berliani, Rina Wahyuni aCetakan pertama : November 2019 axii, 40 halaman :bilustrasi ;c21 cm aBibliografi : halaman 38 a978-623-02-0279-7 aind042[23]a746.41 a746.41 TET k0 aTeti Berliani,d1962-epengarang 1aYogyakarta :bDeepublish,c2019 4c© 2019 by Deepublish Publisher 4a@ 2019 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aRotan merupakan jenis palm yang pertumbuhannya merambat pada pepohonan yang panjangnya bisa mencapai 100 meter. Ciri-ciri rotan diantaranya adalah memiliki ruas-ruas yang banyak, kulitnya licin dan mengkilap, bagian kulit luar berduri, memiliki sifat pegas, elasis dan kuat. Biasanya rotan dimanfaatkan untuk membuat perkakas rumah tangga, seperti meja, kursi, lemari pakaian, dan sebagainya. Di Kalimantan, rotan sering digunakan untuk membuat tas, tikar, topi, dan perkakas lainnya. Proses pembuatan anyaman rotan ini diawali dengan pemotongan, pembelahan, penghalusan/perautan agar permukaan menjadi halus. Setelah halus, rotan siap dianyam hingga menjadi berbagai produk. Keterampilan menganyam rotan/mandare ini merupakan kearifan lokal Suku Dayak yang perlu dilestarikan. aMasyarakat Umum 4aAnyaman 4aKerajinan rotan0 aRina Wahyuni,d1990-epengarang aJIPDSUR aJIPDSUR