02041 2200325 4500001002100000005001500021035002000036007000300056040002200059245014900081250003000230300004100260999002100301020002200322041000800344082001800352084001900370090002100389100002700410264003700437264001200474336002100486337002100507338003200528520108900560521002001649650002201669850001201691852001201703INLIS00000000097778520240528034533 a0010-0524000329ta aJIPDSURbinderda aBeberapa aspek di dalam antropologi hukum /cDr. Kadir Katjong, S.H., M.A, Revie Kurnia Katjong, S.H., M.H., Rizky Wisudawan KAtjong, S.H., M.H. aCetakan I, September 2023 ax, 108 halaman :bilustrasi ;c23 cm aCB-D13/2023-0297 a978-623-8109-75-3 aind 2[23]a340.115 a340.115 KAD b aCB-D13/2023-0297 aKadir Katjongepenulis aMalang :bInara Publisher,c2023 a© 2003 2rdacontentateks 2rdamediaavolume 2rdacarrieratanpa perantara aAntropologi hukum merupakan bagian dari Ilmu Antropologi, namun dalam perkembangan ilmu pengetahuan, antropologi hukum juga mendapat tempat di dalam ilmu hukum dan menjadi bagian dari ilmu hukum, yaitu berada di dalam ilmu kenyataan. Antropologi hukum merupakan ilmu yang sangat dekat dengan budaya masyarakat, sehingga yang dikaji awalnya adalah segala aktivitas masyarakat serta perilaku-perilaku masyarakat yang berdasarkan hukum lokal. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman dan pasca-perang dingin tatanan dunia politik pun berubah, sehingga ruang lingkup ilmu antropologi yang dipelajari pun semakin kompleks hingga masuk pada hubungan antara konflik sosial dan ketimpangan ekonomi, serta batasan hukum pada kinerja rekayasa sosial. Dengan demikian, dalam perkembangan selanjutnya lahirlah antropologi hukum sebagai salah satu cabang atau spesialisasi dari ilmu antropologi (antropologi budaya) yang secara khusus menyoroti segi kebudayaan manusia yang berkaitan dengan hukum sebagai alat pengendalian sosial, baik pada masyarakat sederhana maupun pada masyarakat modern aMasyarakat umum aAntropologi Hukum aJIPDSUR aJIPDSUR