01820 2200373 4500001002100000005001500021035002000036006001900056007000300075008003000078040002200108245012100130250002800251300002500279504003400304020002200338041000800360082002100368084002100389100003200410264003200442264002900474336002100503337003000524338002300554520072500577521002001302650002101322651003101343700002701374850001201401852001201413990002101425INLIS00000000097762520240516102412 a0010-0524000169a e 0 0 0 tu b 9 a i 0 0 0 ind  aJIPDSURbinderda10aSejarah agama jawa :bmenelusuri kejawen sebagai subkultur agama jawa /cSri Wintala Achmad ; editor, Adi Putra Pati aCetakan I, Oktober 2019 a284 halaman ;c21 cm aBibliografi : halaman 275-277 a978-623-7537-01-4 aind042[23]a200.959 82 a200.959 82 SRI s0 aSri Wintala Achmadepenulis 1aYogyakarta :bAraska,c2019 4a©Araska Publisher, 2019 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aBuku ini membahas agama Jawa telah ada sejak ribuan atau jutaan tahun lalu. Agama Jawa yang dimulai dari animisme, dinamisme, totemisme, dan politeisme hingga monoteisme. Selain agama Hindu, agama-agama yang muncul sesudah kepercayaan tersebut adaah Buddha, Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, dan Konghucu yang diakui oleh pemerintah sebagai agama resmi rakyat Indonesia. Sementara itu, aliran-aliran kepercayaan yang merupakan sinkretisasi antara kepercayaan lama dengan agama resmi tidak diakui sebagai agama. Sungguhpun demikian, banyak pemeluk aliran kepercayaan mengakui kepercayaannya tersebut sebagai agama, salah satunya adalah kejawen. Kejawen merupakan kepercayaan dari sebuah suku yang berada di Jawa. aMasyarakat umum 4aAgama--xSejarah 4aJawa--xAliran kepercayaan0 aAdi Putra Patieeditor aJIPDSUR aJIPDSUR a08583/DPK/P/2023