01649 2200301 4500001002100000005001500021035002000036007000300056040001200059100002300071245013900094250001000233300003500243504003100278020002200309041000800331082002100339084002100360260003700381520074000418521002001158650006101178700003301239700003001272850001201302852001201314990002101326INLIS00000000005518920230210120809 a0010-0223000147ta aJIPDSUR0 aWakhyuning Ngarsih00aTradisi biso tian pade :bdi Sumbawa Nusa Tenggara Barat /cWakhyuning Ngarsih, Raj. Riana Dyah Prawitasari, I Putu Putra Kusuma Yudha aCet.1 axii,147 hlm. :bilus. ;c23 cm aBibliografi : hlm. 141-147 a978-602-356-345-6 aind042[23]a390.598 65 a390.598 65 WAK t aYogyakarta :bKepel Press,c20202 aTradisi biso tian pade sendiri sudah dilakukan sejak lama. Tradisi ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Sumbawa, khusunya masyarakat petani yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara harfiah biso tian pade terdiri dari tiga kata yaitu biso, tian, dan pade. Biso memiliki makna membasuh, tian memiliki makna perut, dan pade memiliki makna padi. Sehingga apabila dirangkaikan menjadi satu kalimat dalam bahasa Indonesia, Biso Tian Pade memiliki makna mencuci perut padi. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu syukuran untuk kesuburan tanaman padi dengancara memohon dan berdoa supaya tidak ada gangguan pada padi yang sudah berumur dua bulan. Hal ini dipercaya dapat memperbesar peluang keperhasilan panen padi.1 aMasyarakat umum 4aTatakrama dan kebiasaan--zSumbawa (Nusa Tenggara Barat)0 aPrawitasari, Raj. Riana Dyah0 aI Putu Putra Kusuma Yudha aJIPDSUR aJIPDSUR a01790/DPK/P/2023